Mohon tunggu...
Iqbal Themi
Iqbal Themi Mohon Tunggu... -

Penikmat Ilmu

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Momentum Hijrah Politik

6 Januari 2014   08:25 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:06 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebagaimana dipahami bahwa momentum pergantian tahun baru merupakan momentum berhijrah (berpindah) menuju kehidupan yang lebih baik. Maka dalam konteks menyongsong pesta demokrasi 2014, juga merupakan momentum melakukan hijrah berpolitik bangsa Indonesia. Yakni: berhijrah dari cara-cara berpolitik kotor yang penuh money politic, umbar janji kosong, dan penuh intrik kecurangan menuju cara-cara politik sehat yang humanis, sarat gagasan, dan mengedepankan kejujuran dan integritas.

Bagi masyarakat yang memiliki hak pilih, bentuk hijrah yang dimaksud dapat dilakukan dengan bertindak selektif dalam memilih calon wakil rakyat maupun calon presiden-wakil presiden mendatang. Yakni: memilih calon yang memiliki rekam jejak sebagai sosok yang jujur dan terbiasa memperjuangkan kepentingan orang banyak.

Selain dengan tetap memperhatikan tingkat kecerdasan sang calon. Ada baiknya dalam masa kampanye, masyarakat sesekali bertanya "Apakah sang calon mengerti dan memahami apa peran dan fungsi utama menjadi wakil rakyat?". Karena faktanya, tidak sedikit para wakil rakyat hingga akhir periode jabatannya tak bisa berbuat banyak. Akibat tak pernah memahami peran dan fungsinya sebagai wakil rakyat.

Pada sisi lain, saat ini sudah saatnya masyarakat tidak lagi tertipu oleh bujuk rayu akan janji manis dan atau uang yang diberikan oleh para calon wakil rakyat. Sebab calon wakil rakyat yang demikian, jika terpilih, alih-alih mereka akan berjuang demi kepentingan rakyat yang ada semata berupaya mengembalikan besarnya ongkos politik selama pencalonan. Dengan demikian, kemungkinan pesta demokrasi 2014 melahirkan para wakil rakyat berkarakter kepemimpinan yang kuat dan visioner menjadi realisitis akan terwujud.

Sementara, bagi para elit partai politik, tim sukses dan calon wakil rakyat, memilih melakukan sosialisasi (kampanye) politik dengan menawarkan konsep berupa visi, misi dan program politik, yang terukur kepada rakyat, merupakan pilihan terbaik dalam momentum hijrah politik dipergantian tahun baru ini. Tanpa mesti berlaku culas dengan menipu pemilih lewat janji manis atau pemberian sejumlah uang dalam mendulang suara. Karena hal demikian, hanya akan semakin menghantarkan Indonesia terpuruk sebagai negara korup.

Masalahnya, apa kita akan berhijrah menggunakan "cara-cara berpolitik sehat" atau tetap dengan "cara-cara berpolitik kotor" dalam menyosong pesta demokrasi di tahun 2014 ini? Pemilulah yang akan menentukan jawabannya. Inilah saatnya para pemilih dan calon wakil rakyat berkomitmen dan bersepakat untuk berhijrah menuju kehidupan politik yang dapat mendorong Indonesia menjadi negara bersih dan maju, pada lima tahun mendatang. Hal yang penting adalah kesadaran pemilih dan calon wakil rakyat bahwa kepentingan memajukan negara Indonesia harus diutamakan dan disongsong secara bersama.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun