Mohon tunggu...
Iqbal Syaputra
Iqbal Syaputra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Bermain futsal

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Demi Masa Indah di Waktu Remaja

4 Januari 2024   14:00 Diperbarui: 4 Januari 2024   14:20 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nama:Iqbal Syahputra

Dosen pengampuh:Vera Sardila S,pd M. Pd

Abstrak. 

Adolescents are in the period of searching for identity which encourages them to have a high sense of curiosity, want to stand out and have their existence recognized. However, on the other hand, teenagers experience emotional instability so they are easily influenced by friends and prioritize group solidarity. More and more teenagers are trapped in a pattern of promiscuous sex because of the various influences they receive from friends, the internet, and environmental influences in general. As strong as a teenager's mentality is not to be tempted by a promiscuous lifestyle, if they are constantly tempted and are in a condition where they are very free from control, of course one day they will be tempted to do it. The impact of promiscuity leads to deviant activities such as free sex, criminal acts including abortion, drugs, and the development of sexually transmitted diseases (STDs). This research was conducted to find out about the meaning of sexual relations before marriage which is currently widespread among teenagers and how much free sex practitioners among teenagers understand about sexually transmitted diseases (STDs). This research uses a qualitative research type using the theory of Symbolic Interactionism and Health Behavior. Researchers used five teenagers who live in the city of Malang as informants in this research. The meaning of free sex has shifted, where free sex was previously considered taboo by society and especially teenagers, now free sex is no longer considered taboo or is considered normal by teenagers who have had sex before marriage. The values in the peer group which consider free sex to be a normal thing, then these values will also become the values held by teenagers. Even though the informants' knowledge is very minimal about STDs, at least they know the various types, symptoms and treatment methods even though they don't know the details of the disease. Using safety equipment and also checking your personal health at a medical level is one of the informants' health behaviors to avoid contracting STDs. Keywords: Adolescents, Free Sex, Sexually Transmitted Diseases. 

Pendahuluan

Remaja adalah mereka yang berada dalam masa transisi dari masa kanak-kanak menuju dewasa, masa remaja merupakan tahapan perkembangan yang dinamis dan mengalami banyak  perubahan dan permasalahan dalam kehidupan remaja. Stuart, 2013 mengemukakan bahwa perubahan tersebut meliputi perubahan fisik, mental, sosial dan emosional. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), kesehatan didefinisikan sebagai  keadaan sejahtera fisik, mental, dan sosial yang lengkap  dan bukan hanya tidak adanya penyakit atau kelemahan. Definisi ini lebih lanjut menjelaskan bahwa kesehatan mental adalah bagian dari kesehatan. Kesehatan mental juga erat kaitannya dengan kesehatan fisik dan perilaku.

PEMBAHASAN

A. Penyebab Gangguan Kesehatan Mental Pada Remaja

            Kebanyakan orang dengan masalah kesehatan mental berada di usia remaja. Pada masa remaja, fase perkembangan mulai beranjak menuju dewasa. Perubahan emosi yang dimiliki membuat remaja berusaha untuk mengelola semua emosinya dengan baik, namun tetap gagal mengelolanya dengan baik sesuai dengan kematangan untuk mengelola emosinya sehingga mengalami tekanan dan ketegangan emosi.

            Di masa remajanya, ia mulai mencari cara untuk beradaptasi dengan lingkungannya. Cara berpikir dan berperilaku baru mulai muncul. Jika tidak ditangani dengan benar, itu mengarah pada depresi. Depresi remaja sangat rentan karena disebabkan oleh kurangnya perhatian dan kasih sayang dari orang tua, juga tindakan kekerasan oleh orang tua atau orang disekitarnya, perundungan atau kurangnya teman, dan pelecehan seksual. Itu juga bisa terjadi sejak usia dini. Akibat bentuk ini, remaja menjadi trauma dan sensitif. Karena segala pengaruh yang diberikan oleh orang sekitar mempengaruhi seseorang dan bisa tetap tertutup selamanya.

            Jika sebagai orang dewasa ia masih mengalami frustrasi atau kecemasan, mungkin saja ia memiliki suatu masalah di masa kecilnya yang menyebabkan kepribadiannya berubah atau berdampak buruk padanya di masa dewasa. Namun bisa juga ia memiliki masalah yang muncul di masa dewasa, seperti masalah di tempat kerja, rumah, keluarga dan keuangan. Pemikiran yang dewasa jauh lebih bijak dalam menghadapi masalah mereka. Namun, jika masalah tersebut tidak ditangani dengan kepala dingin, maka akan sulit dicari jalan keluarnya. Semua masalah yang muncul harus dihadapi dengan tenang dan dengan keyakinan bahwa ada jalan keluar dan pelajaran yang bisa ditemukan di setiap masalah. Karena hidup di dunia, setiap orang pasti menghadapi masalah.

B. Jenis-Jenis Gangguan Kesehatan Mental

1. Depresi

            Menurut Davison, Neale, dan Kring (2012), Depresi adalah gangguan  pikiran dan suasana hati yang ditekan sehingga seseorang mengalami kesedihan yang berlebihan dan dapat berlangsung selama seminggu, sebulan, atau lebih lama. Gangguan  yang sering terjadi pada  manusia ini merupakan akibat dari penyakit apapun. Depresi  tidak hanya mempengaruhi kesehatan mental tetapi juga kesehatan fisik, karena penderita depresi  malas  melakukan aktivitas yang tidak dipedulikannya, seperti kurang nafsu makan dan kurang tidur. dapat menyebabkan penyakit.

2. Insomnia

            Insomnia adalah penyakit yang menyebabkan gangguan tidur. Hal ini disebabkan oleh orang yang terlalu mempedulikan sesuatu sehingga  merasa tidak nyaman. Kecemasan muncul dari masalah  atau ketakutan yang tidak terpecahkan. Banyak orang mengatasi insomnia dengan meminum obat tidur. Namun, jika sering dilakukan, dapat menyebabkan kecanduan dan konsekuensi lain seperti sakit kepala, mual, dan lagi-lagi kemungkinan insomnia (Nevid, 2003).

3. Skizofrenia

            Skizofrenia adalah  penyakit dimana penderitanya mengalami halusinasi, delusi dan pikiran yang sulit dikendalikan dengan baik. Penyakit ini membedakan kenyataan dari pikiran sedemikian rupa sehingga  seringkali menimbulkan emosi bahkan tentang hal-hal kecil. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia, lebih dari 21 juta orang di seluruh dunia diperkirakan menderita  skizofrenia dan berisiko tinggi meninggal akibat tekanan yang sangat merugikan mereka. Gejala gangguan ini antara lain lekas marah, kurang konsentrasi, pola pikir  kacau dan sering kesepian.

4. Bipolar

            Gangguan bipolar adalah gejala gangguan jiwa yang disertai dengan perubahan emosi yang drastis. Misalnya, mereka yang mengalami kesenangan berubah menjadi kesedihan dan menjadi pesimis dengan percaya diri. Gangguan ini sangat mempengaruhi Anda, orang-orang di sekitar Anda, dan karir Anda. Depresi, stres, dan trauma adalah penyebab gejala bipolar ini.

5. Skizoafektif

            Gangguan skizoafektif adalah kombinasi dari depresi dan skizofrenia. Jika penyakit ini tergolong serius termasuk gangguan kejiwaan yang cukup berbahaya, maka anda harus segera pergi ke rumah sakit untuk penanganan lebih lanjut dengan dokter spesialis atau psikolog, karena dapat membahayakan anda dan orang yang anda cintai. Ada tiga jenis gangguan skizoafektif yaitu manik, depresif dan campuran. Gejalanya sama dengan depresi dan skizofrenia, campuran antara kesedihan dan halusinasi.

C. Cara Mengatasi Defresi Mental

 1. Psikoterapi Spesialis atau psikolog yang menangani masalah kejiwaan memeriksa pasien. Spesialis atau psikolog kemudian melatih pasien untuk merespons dan mengelola masalah apa pun yang berguna untuk terapi. Ada beberapa jenis terapi, yaitu terapi perilaku-kognitif, psikoanalitik dan psikodinamik, dan terapi interpersonal.

2. Family therapy. Terapi ini mengajak para penderita dan keluarga  penderita untuk saling berkomunikasi lebih dalam, terutama yang  memiliki masalah dalam keluarga, sehingga  keluarga dan penderita dapat lebih dekat lagi dan memperbaiki yang retak hubungan  Selain itu, terapi keluarga  juga dapat dilakukan untuk orang yang sakit, karena keluarga selalu memberikan dukungan, semangat, canda tawa dan semangat, agar orang yang sakit tidak merasa sendiri.

D. Cara Mencegah Terjadinya Gangguan Kesehatan Mental

Berikut adalah solusi pencegahan gangguan kesehatan mental pada remaja:

1.Bagikan masalah Anda dengan orang-orang di sekitar Anda, seperti keluarga atau kerabat.

2. Selalu bersyukur atas apa yang Allah miliki. Bersyukur itu sangat penting. Anda harus sering berdoa untuk mengucap syukur atas apa yang Tuhan telah berikan kepada Anda. Padahal, masalah yang Anda hadapi itu sulit bagi Anda. Tetapi Tuhan memiliki rencana terbaik untuk Anda sehingga Anda memiliki kekuatan untuk mengatasi tantangan yang sulit dan masalah Anda akan menjadi tantangan.

3. Me Time . Me Time adalah waktu ketika seseorang melakukan apa yang dia inginkan sendirian. Ini juga sangat penting  karena Anda mungkin perlu merawat diri  sendiri. Kegiatan favorit adalah menonton film, mendengarkan musik, berbelanja, menikmati udara segar, berolahraga, bermeditasi dan mungkin  makan sepuasnya. Namun melakukan aktivitas yang Anda sukai dapat mengangkat kembali semangat Anda dan mengelola setiap emosi yang Anda miliki. Manfaat Me Time sangat bagus untuk kesehatan mental, seperti menghilangkan stres, membuang segala pikiran buruk dan mengelola emosi.

4. Cintai dirimu sendiri. Jangan pernah  membeda-bedakan diri sendiri dan orang lain. Karena kamu dan orang lain  sangat berbeda. Tuhan menciptakan manusia untuk menjadi berbeda dan setiap orang memiliki kekuatan dan kelemahan mereka sendiri. Anda harus terus membangun kepercayaan diri, seperti mengatakan pada diri sendiri di depan cermin bahwa Anda kuat dan bisa menghadapi masalah Anda.

5. Traveling. Traveling adalah salah satu cara untuk bersantai dari segala beban  yang  kamu hadapi. Anda bisa berjalan-jalan di pantai, mendaki gunung atau sekedar jalan-jalan keliling kota bersama orang-orang tercinta seperti orang tua atau kerabat dekat Anda. Ini menggairahkan Anda dan perlahan Anda menemukan jalan keluar dari masalah Anda.

KESIMPULAN

       Remaja adalah mereka yang berada dalam masa transisi dari masa kanak-kanak menuju dewasa, masa  remaja merupakan tahap perkembangan yang dinamis dan banyak mengalami  perubahan dan permasalahan dalam kehidupan remaja. Kesehatan mental merupakan kondisi dimana individu memiliki kesejahteraan yang tampak dari dirinya yang mampu menyadari potensinya sendiri, memiliki kemampuan untuk mengatasi tekanan hidup normal pada berbagai situasi dalam kehidupan, mampu bekerja secara produktif dan menghasilkan, serta mampu memberikan kontribusi kepada komunitasnya.

SARAN

       Masa remaja merupakan masa yang dimana masa yang banyak mengalami permasalahan dalam hidup dan masa yang susah untuk mengontrol diri. Jadi, sebaiknya jika mempunyai masalah jangan suka memendam sendiri sehingga itu akan menjadi pemicu terjadinya gangguan kesehatan mental pada remaja.

DAFTAR PUSTAKA. 

Dewi, Kartika Sari. "Buku ajar kesehatan mental." (2012).

Chelsea, Maria. "Mengenal Pentingnya Menjaga Kesehatan Mental." TarFomedia 2.1 (2021): 54-58.

CHELSEA, Maria. Mengenal Pentingnya Menjaga Kesehatan Mental. TarFomedia, 2021, 2.1: 54-58.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun