Ada sejumlah nama seperti AIVA, Jukedeck, Amper Music, PopGun, Humptap, Flow Machine (Sony) hingga Magenta milik Google. Bagi saya, yang paling ambisius adalah Magenta Project dari Google. Melalui riset panjang yang mereka lakukan dengan tujuan mengubah seni musik berbasis AI yang enak didengar pada masa depan.
Dari penjelasan panjang di atas dapat disimpulkan bahwa AI musik akan terus berkembang pesat. Apakah menciptakan musik sendiri atau berkolaborasi dengan manusia.
Para musisi tak perlu takut karena kreativitas manusia tidak ada batasnya dalam berkarya. AI hanya sebatas simulasi atau bahkan cara mudah manusia bekerja lebih efisien, termasuk dalam berkarya di dunia musik.
Semoga saja tulisan ini memberikan pengetahuan dan inspirasi, Have a Nice Days.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H