Mohon tunggu...
M. Iqbal
M. Iqbal Mohon Tunggu... Penulis - Part Time Writer and Blogger

Pengamat dan pelempar opini dalam sudut pandang berbeda. Bisa ditemui di http://www.lupadaratan.com/ segala kritik dan saran bisa disampaikan di m.iqball@outlook.com. Terima kasih atas kunjungannya.

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Ayo Persiapkan Masa Depan dengan Perencanaan Keuangan Matang

6 Maret 2019   15:56 Diperbarui: 7 Maret 2019   09:03 648
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Investasi pendidikan masih saja disepelekan apalagi investasi ini butuh waktu lama dan apakah nantinya berhasil. Itulah mengapa ia tergolong dalam investasi jangka panjang. Keberhasilannya tergantung tingkat keseriusan personal yang menjalankan jenjang pendidikan. Semakin tinggi pendidikan, maka semakin tinggi pula pendapatan yang dihasilkan kelak. 

Pekerja kasar akan berbeda beban kerjanya dengan seorang ahli di bidang tersebut. Alasannya karena Pendidikan berhubungan erat ekonomi bangsa, semakin bagusnya SDM suatu bangsa juga meningkatkan ekonomi negara tersebut.

Itulah mengapa investasi pendidikan jadi primadona saat orang tua rela menyekolahkan anaknya jauh-jauh. Tujuannya sederhana yaitu memperbaiki nasib sekaligus investasi menatap masa depan. Memang pendidikan tinggi tidak menjaminkan sepenuhnya masa depan, namun membuka peluang berkarier makin membesar. 

Derajat orang berpendidikan terlihat lebih tinggi, jadi jangan anggap remeh investasi yang bukan berwujud benda atau barang tersebut. Andai saja investasi pendidikan andai sukses, segala investasi lain bisa terpenuhi dengan mudah.

Investasi Hasil Karya

Jangan pernah menganggap remeh sebuah karya yang lahir, karena levelnya setara dengan investasi. Karya yang dihasilkan malahan bisa nilai jual yang tinggi. Mulai dari karya tulisan, karya lukisan hingga penemuan yang memiliki paten. Saya pernah membaca, bahwa berkat penemuan nenek buyutnya dahulunya. Mereka para garis keturunan tak perlu lagi kerja dan hidup enak. Bahkan banyak dari generasinya hidup dari paten penemuan moyang mereka yang berinvestasi dari hal tersebut.

Nama tenar seperti Henry Ford penemu Mobil Ford, Alexander Graham Bell penemu telepon, dan Armand Peugeut penemu mobil Peugeut. Generasi mereka hanya hidup dari paten penemuan dan karya dan penemu buyut mereka mampu memudahkan hajat hidup umat manusia. Anda pun bisa memulai dengan menghasilkan karya yang bisa jadi hak paten, royalti, dan pundi pemasukan. 

Hal serupa saya coba terapkan, bekerja sebagai konten kreator di dunia Blog saya anggap sebagai investasi. Bisa saja postingan saya bisa menjadi inspirasi untuk orang lain atau bahkan dari sebuah postingan saya bisa memenangkan hadiah menggiurkan.

Semua itu bukan isapan jempol belaka, karena dari berkarya bisa menghasilkan pundi-pundi penghasilan tambahan. Hasilnya bisa dimanfaatkan untuk investasi lainnya. Artinya dari sebuah karya akan menghasilkan pundi penghasilan yang bisa menunjang hidup dan tentu saja bisa dijadikan investasi.

Berinvestasi, Sebaiknya Hindari Investasi Aset Mati

Tak semua investasi itu baik, ada pula investasi bersifatnya rentan dan berisiko. Contoh paling konkret adalah berinvestasi pada aset mati yang nilainya menurun dari waktu ke waktu. Contoh yang paling sering masyarakat pilih adalah membeli kendaraan atau perangkat gawai. Tujuannya adalah sebagai bukan lagi sebuah kebutuhan, akan tetapi sudah melenceng jadi gaya hidup.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun