Mohon tunggu...
M. Iqbal
M. Iqbal Mohon Tunggu... Penulis - Part Time Writer and Blogger

Pengamat dan pelempar opini dalam sudut pandang berbeda. Bisa ditemui di http://www.lupadaratan.com/ segala kritik dan saran bisa disampaikan di m.iqball@outlook.com. Terima kasih atas kunjungannya.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Kopi Khop yang Melegenda di Bumi Teuku Umar

8 Desember 2018   23:52 Diperbarui: 9 Desember 2018   01:39 438
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pemilik usaha menilai Kupi Khop simbol besar Aceh Barat, ciri khas ini punya keunikan dan menyerupai model topi yang Teuku Umar kenakan setiap kali bertarung di medan perang.  Dahulunya kopi sering diseruput di tepi laut oleh para pekerja kelas bawah seperti nelayan. Hembusan angin laut tak jarang menerbangkan begitu banyak debu dan seakan membuat kopi jadi cepat dingin. Gelas kecil bak sebuah penolong aroma kopi dan suhu kopi tetap panas.

Menikmati rasa dan cara tak biasa dari Kupi Khop

Keunikannya seakan membuat para pelanggan bertanya-tanya, bagaimana menyeruput kopi ini?

Proses penyajian kopi Khop cukup berbeda dengan kopi dari daratan Gayo. Penyeduhan dilakukan dengan memasukkan bubuk kopi yang begitu kasar dengan air panas. Saat itulah Barista siap memasukkan gelas kopi beserta bubuk kasar tadi. Ia dibalik sekaligus ditahan oleh tatakan piringan kecil.

Cara menikmatinya ada dua cara, pertama sekali dengan memasukkan sedotan di antara sela-sela gelas kopi dan tatakan piring.  Penikmat kopi dengan mudah bisa menyedot air kopi yang masih hangat tadi sekaligus menghindari bibir terkena panasnya air kopi. Sedotan yang sudah dipipihkan.

Cara kedua adalah dengan mengangkat gelas kopi secara perlahan, rembesan kopi panas akan keluar secara perlahan memenuhi piring kecil. Penikmat kopi tinggal meminum rembesan kopi khop yang begitu syahdu ditemani semilir angin laut.

Menurut penuturan pemilik usaha yang saya temui, Kopi Khop bukan hanya punya nilai historis di dalamnya tapi nilai kreativitas mengolah kopi lebih baik. Teknik membalik gelas bukan sebatas sensasi semata. Proses ini dinilai mampu mendapatkan saripati terbaik tanpa menggunakan proses penyaringan layaknya kopi umumnya.

Pemilik usaha menilai dahulunya Kopi Khop sudah ada , tapi hanya dilakukan para nelayan pesisir. Sembari mereka menarik pukat dan sibuk dengan tangkapan ikannya. Mereka tak mau kopinya cepat dingin, menutupnya dengan tatakan gelas akan memperlambat kopi menjadi dingin. Kini inovasi diberikan dalam masalah cita rasa dan nilai sejarah perjuangan di setiap gelasnya.

Menikmati segelas kopi biasa, ampas kopi yang dihasilkan akan berada di bawah gelas. Sedangkan kopi yang khop sebaliknya, semua residu kopi akan larut di dalam segelas kopi apalagi posisinya ada di dalam posisi terbalik.

img-20181208-170303-5c0bf65a12ae945c14664526.jpg
img-20181208-170303-5c0bf65a12ae945c14664526.jpg
Pilihan Kopi Khop beragam, mulai dari kopi tubruk Robusta atau yang tidak menyukai rasa pahit khas Robusta. Pelanggan bisa meminta campuran susu creamer atau gula manis. Pelanggan juga diberikan sebuah air mineral gelas sebagai pereda pahit di lidah.

Kopi tubruk yang telah diseduh berasal dari jenis kopi Robusta yang cenderung memiliki rasa cokelat dan cenderung manis. Teksturnya tergambar dengan bentuk kasar kopi bak pecahan arang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun