Migrasi rentan dengan berbagai bahaya, paus yang sangat menyukai suhu hangat dari perairan. Ia rela melakukan migrasi rutin setiap tahunnya untuk menemukan perairan hangat dan sumber makanan tanpa batas. Kesalahan navigasi kadang membuat mereka harus terdampar ke tepi pantai diakibatkan oleh perubahan temperatur laut. Migrasi paus dilakukan rutin setiap tahun dan juga karena perubahan musim.
Fenomena ini sangat mungkin terjadi karena perubahan iklim yang sangat cepat dan berpengaruh pada temperatur laut. Niat dari gerombolan paus ingin melakukan migrasi ke daerah bersuhu hangat, namun mereka mengalami kesalahan navigasi akibat suhu hingga berakibat paus terdampar di pinggir pantai.
Migrasi ikan paus untuk di daerah Indonesia bagian barat berasal dari Samudera Hindia hingga mencari suhu hangat yang ada di perairan Australia. Topografi yang asing, memang dalam beberapa kasus membuat paus terdampar.
Walaupun ikan paus punya sistem navigasi yang sangat canggih. Mereka saling berkomunikasi satu sama lain dengan sonar dan mengenali lingkungan baru. Tapi dalam beberapa kasus, seperti terlalu bernafsu mencari ikan kecil hingga ke perairan dangkal berakibat mereka lupa bahwa daerah tersebut merupakan dangkal. Akibatnya mereka terjebak dalam waktu lama, tak jarang banyak dari ikan paus yang harus merenggang nyawa.
Penanganan ikan paus yang terdampar
Sejumlah warga dan tim khusus bekerja keras mengembalikan gerombolan ikan paus ke perairan dangkal. Terlalu lama di perairan dangkal membuat paus kekurangan oksigen dan makanan, secara tak langsung membuat peluang hidupnya mengecil.
Sejumlah cara dapat dilakukan sebelum proses penarikan ikan paus ke perairan dalam dilakukan. Salah satunya dengan menyiram badan ikan tersebut dengan air, supaya tetap lembab pastinya. Harus dilakukan dengan ekstra hati-hati pastinya terutama dalam menarik paus ke perairan dalam.
Untuk ikan paus yang mengalami kelelahan dan luka, harus adanya tim khusus yang menangani proses perawatan paus hingga bisa melanjutkan proses migrasinya kembali. Bila dibiarkan dengan melepas ikan paus ke laut lepas, potensi bertahan hidup relatif kecil. Mengingat begitu banyak marrabahaya yang mengancamnya sebelum sampai ke lokasi migrasi.
Menjaga Alam, menjaga habitat hewan langka
Perubahan iklim bukan lagi isu yang baru, aktivitas yang menaikkan suhu bumi seakan paling cepat berpengaruh pada laut. Kini kampanye perburuan ikan paus sangat gencar, namun jumlahnya makin menyusut dari tahun ke tahun.
Faktor perubahan iklim jadi alasan kuat sejumlah biota laut termasuk paus mengalami penurunan jumlah dalam berapa tahun terakhir. Aktivitas yang mencemari dan merusak alam secara tak langsung membuat kita tak pernah melihat lagi hewan langka seperti paus menyemprotkan air dari hidungnya melakukan migrasi setiap tahunnya.