Mohon tunggu...
M. Iqbal
M. Iqbal Mohon Tunggu... Penulis - Part Time Writer and Blogger

Pengamat dan pelempar opini dalam sudut pandang berbeda. Bisa ditemui di http://www.lupadaratan.com/ segala kritik dan saran bisa disampaikan di m.iqball@outlook.com. Terima kasih atas kunjungannya.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

"Freelance", Pekerjaan Pilihan Generasi "Millennial"

6 November 2017   12:27 Diperbarui: 6 November 2017   12:30 1817
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Terbebas macet perkotaan, Persoalan ini sangat membebat pikiran, terjebak di jalanan saat jam-jam sibuk sangat menguras tenaga. Untuk menyiasati adalah dengan pergi di pagi buta dan pulang jelang larut malam. Jelas sangat melelahkan dan para generasi millenial ingin lepas dari bebas macet.

Bekerja dari rumah jelas membuat jebakan macet berkurang dan membuat pagi lebih ceria. Dan pastinya waktu yang terbuang di jalanan macet berhasil dipangkas dengan melakukan pekerjaan.

Berperan ganda, menjadi freelance membuat Anda punya peran ganda, mulai dari bos yang mengatur segala tawaran pekerjaan dan karyawan yang bekerja menyiapkan pekerjaan. Anda harus pintar-pintar dalam menyiasati setiap tawaran agak tak saling tumpang tindih pekerjaan.

Peran ini tidak Anda dapatkan bila bekerja di kantoran, bila masih baru Anda hanya karyawan biasa saat sudah punya waktu pengabdian dan pengalaman barulah menjadi bos.

Profit masuk ke kantong sendiri, hasil pekerjaan dalam waktu singkat dibayar dan tak harus menunggu awal bulan untuk mencairkannya. Proses yang agak lama ialah proses konversi seperti dari Dollar ke Rupiah dan terkena pemotongan macam-macam.

Kini banyak freelance yang beralih menerima pembayaran menggunakan Bitcoin, selain lebih gampang, cepat, dan tidak terkena pemotongan macam-macam. Pekerjaan yang selesai langsung dibayar sebelum kering pekerjanya kering.

Menghemat perusahaan, keuntungan dari banyaknya freelancetak hanya menguntungkan pekerja saja tapi juga perusahaan. Khusus perusahaan perintis tak lagi kesulitan dalam menekan biaya karyawan. Mulai dari kantor, ruangan, dan bahkan tunjangan sebagainya.

Model sistem bekerja secara freelancemembuat perusahaan dapat kapan saja mencari kapan saja. Munculnya situs seperti Freelancer dan Upwork membuat perusahaan tak kesulitan dalam mencari orang yang berkualifikasi dan mau berkontribusi buat perusahaan tersebut.

Kelebihan terakhir yang dirasakan oleh para freelanceialah waktu yang kapan saja, tanpa perlu takut cuti dan kata-kata horor "Besok Senin" Sebuah kata-kata yang menakutkan dan menjadi freelance rasa takut ini bisa diredam karena yang lebih menakutkan lagi ialah jauh dari gawai dan kouta internet saat deadline datang.

Bagaimana pendapat tentang freelance, silakan komentarnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun