Postingan segala yang mewah mulai dari lokasi nongkrong ternama hingga beragam barang bermerek jadi postingan wajib. Terserah apa itu punya sendiri, pinjam atau hasil mengambil gambar di internet. Yang paling penting ialah eksis, siap-siap orang yang lihat media sosialnya menjadi iri setengah mati.
Lokasi-lokasi favorit dan kekinian jadi tempat wajib selanjutnya. Sekarang cukup check in Path saat berada di lokasi mewah dan ternama, walaupun sekedar menumpang lewat sekaligus mengambil foto.
Andai merasa tak mampu juga, kini sudah ada aplikasi yang bisa menyamarkan lokasi anda berada, cukup diinstall di gadget anda masing-masing. Aplikasi itu bernama Fake GPS dan ada pula buatan dalam negeri, bernama Lokasi Palsu. Tinggal dipilih lokasi yang bisa dipalsukan hari.
Hasilnya tak perlu capek-capek harus keluar duit untuk ke tujuan destinasi. Cukup pindahkan pin kursor pada lokasi yang anda mau sesuka hati kalian. Hasilnya sambil duduk dan goyang-goyang kaki, tak terasa sudah keliling dunia.
Tak ayal pamer jadi salah satu cara identik untuk dianggap, paling takut ketinggalan zaman dan rela makan enak di tempat mewah dan kemudian makan mie instan seminggu di rumah. Walaupun kantong tipis tak masalah, asalkan keinginan dan hasratnya buat mengikuti zaman tetap jalan.
Ada rasa takut ketinggalan zaman yang banyak terlihat di sosial media, jadinya ingin terus update.Urusan perut lapar dan harus makan mie instan tak masalah, asalkan gaya hidup yang selangit terpenuhi dan tetap tertutupi.
Status Caper, Perhatian jadi salah satu alasan kaum panjat sosial bisa terus eksis. Ia memanfaatkan sosial media sebagai diary mencari perhatian.
Misalnya begini:
Waduh.. pengen jalan-jalan ke Eropa, tapi tiket first class malah habis. Yasudah, gantian jalan-jalan ke Amerika sebagai gantinya.
Lalu disusul dengan ribuan komentar dan like di sosial medianya, salah satunya ialah:
Wah.. kamu tajir banget!