Zaman berganti dengan cepat, tak disangka kini zaman Millennial mulai merajai. Anak-anak yang ke mana-mana sulit lepas dari jeratan teknologi. Mulai dari bangun tidur hingga kembali tidur sulit lepas dari teknologi.Â
Selamat datang, kita semua sekarang berada di zaman millennial itu.
Saya pribadi pun merasa tak heran saat anak-anak kecil duduk dengan gadgetnya. Mereka begitu handal menamatkan game dalam hitungan jam. Saya pribadi di usia tersebut masih buta teknologi, yang tahunya mengambil saringan santan Emak buat berburu Ikan Cupang di rawa.
Saya pun anak yang lahir di zaman 90-an awal waktu di mana teknologi mulai berkembang walaupun tak secepat saat ini. Sering kali tulisan yang menuliskan tulisan tentang nostalgia sejumlah main anak 90-an mulai dari main congklak hingga ular tangga.Â
Anak-anak kini mau main Ludo cukup via gadget. Canggih bukan, namanya saja beda zaman ya!
Tapi itu harus dimaklumi karena hidup besar di tengah teknologi dengan mengikuti teknologi berbeda. Di mulai dari generasi yang lahir mengikuti teknologi membuat mereka harus menyesuaikan perkembangan zaman. Siapa yang tidak mengikuti perkembangannya akan tertinggal.
Sedangkan generasi hidup dengan teknologi sesering mungkin memanfaatkan teknologi. Makanya jangan heran saat ngomong dengan generasi Millennial, mereka bisa mendengarkan walaupun lagi chatting dengan gebetannya. Atau mengirim email kerjaan sambil asyik Youtube-an video favoritnya. Secara tak langsung mereka terlihat berleha-leha dengan tugasnya, nyatanya kerjanya selesai tepat waktu.
Pola pikir yang berbeda dengan mengefisienkan waktu terlihat begitu hebat, Apalagi generasi Millennial ingin memanfaatkan sumber daya teknologi dan kemampuannya dalam menyelesaikan tugasnya.
Ada beberapa ciri yang era dengan generasi Millennial yang beranjak dewasa, mereka punya ciri khas. Mungkin saja kalian semua termasuk dalam tipe ini:
Memilih Penggunaan ponsel dibandingkan TV
Ini terlihat begitu jelas saat smartphone sudah menggantikan sejumlah informasi. Smartphone yang terkoneksi dengan internet jadi ladang informasi, anak-anak Millennial lebih senang memilih apa yang ia inginkan bukan menerima apa yang ia inginkan dan tidak diinginkan. Semua itu adanya bisa datang dari TV lokal yang terlihat membosankan.
Punya Sederet Sosial Media
Sosial media bukan hanya tempat menunjukkan tingkat keeksisan, namun juga menandakan bahwa anda termasuk generasi Millennial. Bila diubrek-ubrek ponselnya, pasti sejumlah sosial media terinstall di dalamnya (jadi boros baterai dan kouta).
Walaupun dengan semakin banyak sosial media, semakin sedikit waktu produktif yang tersisa. Jangan salah sosial media bisa dimanfaatkan sebagai pundi-pundi pendapatan dan personal branding. Andai suka ngoceh misalnya di Twitter atau pun Facebook,bisa dimanfaatkan sebagai Buzzer. Suka fotografi atau berpose, bisa dijadikan sebagai ladang promosi dan endorse sejumlah produk.
Fleksibel Waktu
Bekerja penuh hingga menyita banyak waktu jadi hal yang sama lumayan membosankan oleh generasi Millennial. Mereka ingin bekerja secara fleksibel dan remote (bekerja di mana saja). Fleksibelitas waktu dianggap bagi generasi Millennial sangat penting, apalagi mereka ingin melakukan banyak hal dalam waktu yang sempit.
Rutinitas bukan hal yang diinginkan, namun lebih kepada tantangan yang berbeda setiap waktunya. Walaupun pada pekerjaan yang sama namun ada tantangan berbeda-beda setiap waktu. Cara itu buat generasi Millennial betah akan yang dijalankan dan tak gampang resign.
Mengikuti Passion
Melakukan dan bekerja menurut apa yang disukai jadi prioritas generasi Millennial. Tak mau terikat dan harus terpatron terhadap apa yang dijalani saat ini. Maka tak heran mereka mengikuti passion yang dirasa cocok.
Dipaksakan untuk mengikuti patron yang tidak sesuai dengan keinginan seakan mulai ditolak mentah-mentah oleh generasi Millennial. Mereka ingin mengikuti passion, walaupun berat dan terlebih mainstream dibandingkan generasi sebelumnya. Namun itu memberikan kelegaan dan telah dipikirkan matang-matang. Jangan remehkan pemikiran mereka, karena generasi Millennial umumnya berpikir terbuka terhadap masa depan mereka sesuai perkembangan zaman.
Lebih Kreatif
Aktif dan kreatif, dua hal yang tepat menggambarkan generasi Millennial saat ini. Walaupun terlihat malas sebenarnya mereka berpikir lebih termasuk melakukan inovasi dan juga ide gila. Berkat kreativitas yang timbul, apalagi masih jiwa muda. Tak heran generasi Millennial lebih suka terjun ke dunia wiraswasta dibandingkan harus bekerja dengan orang lain. Kreativitas itu lahir karena bentuk pemakluman dan cara pandang yang telah berbeda. Terlepas dari itu semua, generasi Millennial harus bijak memanfaatkan teknologi dan kebutuhan.
Andai tidak segala jalan pikiran dan jalan hidup yang dijalankan malah menjerumuskan ke arah yang salah. Bukan seperti yang penulis jabarkan tadi. Karena teknologi dan generasi Millennial dua hal yang sulit dipisahkan. Bagaimana menurut anda semua, apakah anda tergolong dalam generasi Millennial saat ini, bila ia silakan pendapatnya di kolom komentar.
Semoga memberikan pencerahan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H