Mohon tunggu...
M. Iqbal
M. Iqbal Mohon Tunggu... Penulis - Part Time Writer and Blogger

Pengamat dan pelempar opini dalam sudut pandang berbeda. Bisa ditemui di http://www.lupadaratan.com/ segala kritik dan saran bisa disampaikan di m.iqball@outlook.com. Terima kasih atas kunjungannya.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Artikel Utama

Beginilah Cara Terlihat Sempurna di Dunia Maya

21 Desember 2016   17:57 Diperbarui: 21 Desember 2016   20:13 524
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dinner bareng sekalian menyusun rencana untuk membobol ATM

Pamer-pamer seperti itu begitu terlihat sempurna dan romantis, ibarat mereka berdua yang punya media sosial sedangkan yang lain pada menumpang semua. Niat ingin dianggap pasangan yang serba romantis seperti istilah Relationship is Goal, malah teman-teman yang lain risih dan menganggap hidupnya penuh drama. Sebaiknya kurangilah intensitasnya. Andai hubungan kandas di tengah jalan tak terlalu capek buat menghapus si semua media sosial. Hehe...

Foto Travelling

Travelling kini sudah jadi gaya hidup kekinian. Semua orang pasti suka jalan-jalan ke tempat-tempat menarik. Selain menambah pengalaman juga menambah daftar lokasi kunjungan. Foto jalan-jalan jadi objek yang wajib dipublikasikan agar terlihat sempurna, apalagi bisa buat follower-nya iri hati. Walaupun sepulang traveling ia harus makan Indomie tiga bulan beruntun, tak masalah yang penting bisa pamer kepada orang lain.

Itu diawali dari foto tiket pesawat, foto di jendela kabin pesawat sampai foto dengan cleaning service bandara. Setiap satu langkah satu foto, lumayan buat jaga-jaga. Selain itu salah satu strategi agar ia bisa terus upload foto dengan mengambil banyak foto di lokasi yang berbeda. Dijamin bisa terus pamer foto jalan-jalan, walaupun lokasi yang disinggahi tetap sama hanya angle dan foto sedikit berjauhan. Namun setelah jauh-jauh traveling ada sesuatu yang ngga didapatkan, yaitu merasakan momen.

Kadang saat terlalu banyak jalan-jalan dan foto-foto, kita melupakan salah satu tujuan dari jalan-jalan itu, yaitu menikmati momen bukan mengabadikan momen itu.

Foto Makanan dan Daftar Menu

Tempat makan yang tadinya hanya itu mengisi perut kini sudah bergeser sebagai objek wajib untuk dipamerkan di ranah sosial. Selain itu, menu makanan dan foto makanan wajib disertakan dalam kumpulan foto di media sosial. Menjamurkan sejumlah resto dan tempat kongkow, menawarkan beragam menu aneh dan susah disebutkan. Makin aneh dan susah disebutkan, sudah pasti harganya ngga wajar

Awalnya minta menu sama pelayang, langsung deh foto beragam menu aneh tersebut. Bila dirasa sudah puas memfoto daftar menu, langsung deh pesan yang paling murah misalnya ice tea. Ada yang lebih ekstrem, misalnya langsung berangkat dengan alasan tak ada menu yang cocok. Di meja lain sering sekali ditemukan bill pembayaran yang tertinggal, lumayan bisa langsung dicomot dan di foto untuk dibagikan di media sosial. Mudah bukan, yang penting berhasil dapat foto.

Terakhir adalah foto makanan, saya pribadi sudah terjadi pergeseran sebelum makan. Dari dulunya sebelum makan adalah baca doa makan, kini foto dahulu baru makan. Tujuannya kebanyakan adalah sebagai bentuk pamer sekaligus narsis karena berhasil makan makanan yang punya nama aneh. Namun itu tak semua hanya untuk kebutuhan pamer, ada pula memang tujuannya untuk rekomendasi bagi para follower dan ulasan di blognya tentang cita rasa makanan, harga, dan keunikan lainnya.

Hal yang sangat saya sayangkan ialah setelah pesan dengan harga mahal, lalu hanya dimakan sedikit. Apa karena memang tak suka, sudah cukup kenyang atau beragam alasan lainnya. Saat itu saya berpikir, di saat orang lain buat makan saja susah, ini malah dibuang-buang percuma. Miris bukan?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun