Geotagging digunakan sebagai lokasi yang punya nilai edukasi, referensi dan sampai promosi lokasi. Misalnya ada cafe baru, bisa jadi rekomendasi buat orang lain.
Upload foto/videodigunakan segala foto dan video bernilai positif dan inovatif termasuk fitur Path daily bisa diisi dengan kata-kata bijak.
Music/book/movie digunakan sebagai rekomendasi sejumlah musik, buku, dan film kekinian. Selain sebagai spoiler, fitur ini pencerahan kepada yang belum pernah dengar, baca, dan tonton. Jadi menarik bukan!
Sleepdan Wake up juga punya kegunaan, adalah sleep sejenak sampai timeline Path sudah kembali kondusif. Barulah saat itulah Wake Up kembali. Silakan dicoba.
Youtube, hampir sebahagian besar pengguna Youtube datang dari Generasi Z dan sudah menjadikan channel Youtube sebagai keharusan termasuk menyaksikan segala macam peristiwa sehari-hari terjadi. Peran TV sudah beralih ke Youtube karena banyak acara TV yang menurun kualitasnya. Selain itu Youtube tak perlu repot-repot menunggu iklan buat menonton acara kesukaan yang terpotong-potong semisalnya saya yang mau nonton cuplikan parade gol semalam. Tak harus menunggu iklan atau kadang menunggu jam tayang, cukup buka Youtube dan mencari cuplikan semalam. Gampang bukan.
Walaupun bisa berakibat krisis kouta, Youtube lebih menarik sesuai subscribe channel favorit dan yang pasti lebih meyakinkan. Terbukti dengan banyaknya channel Vlog khas anak muda mulai berjamur. Hal itu juga ditunjang oleh banyak aplikasi gadget yang mendukung menghasilkan gambar yang bagus. Mengemas video unik dan punya ciri khas (niche) mampu mendatangkan viewer. Jika terus dikelola secara serius dan konsisten, dijamin pundi-pundi uang mengalir dari akun Youtube.
Google+, selaku raksasa mesin pencari Google tak mau ketinggalan termasuk di dunia sosial media, buktinya di tahun 2011 Google meluncurkan Google+. Walaupun tak sesukses dari Facebook dan Twitter, Google+ punya fungsi sangat besar dalam koneksi segala macam anak perusahaan Google seperti Youtube, Adword, Adsense, Picasa dan Gmail. Bagi yang mengembangkan website atau blog, Google+ jadi tempat promosi dan optimasi sangat tepat. Selain itu Google+ banyak menyasar kalangan profesional dan pebisnis, makanya jangan sia-siakan potensi yang dimiliki sosmed ini.
Soundcloud,sosial media berbasis rekaman suara ini sifatnya lebih ringan kouta dibandingkan Youtube. Penggunanya juga bisa mendengarkan secara offline apa yang telah didengar sebelumnya cocok bagi yang miskin kouta. Terasa sangat mubazir sekali andai Soundcoud yang sederhana jadi ribet gara-gara isinya curhat colongan di list following. Pengguna yang kreatif bisa dengan sendiri menghasilkan berkarya melalui musik, puisi dan motivasi tanpa proses editing seribet di Youtube. Apalagi anak-anak Youtube selain melihat sisi suara juga sisi visual. Kemampuan editing gambar yang buruk dan tampang yang pas-pasan jadi salah satu faktor di Youtube. Sedangkan Soundcloud semua diabaikan. Asalkan yang diposting menarik dari lagu, puisi sampai kata-kata motivasi.
Linkedin, sosial media ini terkesan profesional khususnya di dunia kerja, memang jarang yang curhat atau pamer di sosial media ini. Namun banyak yang kurang memanfaatkan sosial media ini secara maksimal. Semisal mengisi portofolio secara asal-asalan sampai pemilihan foto tak resmi seperti foto selfie duckface atau foto alay. Linkedin memiliki peluang besar penggunanya mengetahui seberapa besar peluang kerja dan bahkan dilamar perusahaan pelamar. Syaratnya dengan mengisi sejumlah pengalaman dan jenjang karier di bidangnya. Sesungguhnya yang tak punya segudang aplikasi sosial media tapi tak memanfaatkan Linkedin secara maksimal atau malah tak punya akun, mereka tergolong kaum anak muda yang merugi.
Blog, Fungsi ngeblog kini bukan lagi sekedar diary curhat semata. Sekarang Blog lebih dari itu termasuk mendapatkan penghasilan yang sangat besar dari menulis. Blog pribadi yang hanya membahas masalah pribadi terkesan tak menarik sedikit pun, walaupun setiap Blog pasti punya pembaca sedikit atau banyak. Namun kerja keras sehari semalam menulis di Blog hanya sebatas curhatan semata terkesan rugi. Ngeblog harus lebih dari itu, sebaiknya pilih tema (niche) yang disukai atau yang tak mau beralih tema masalah pribadi. Bisa dikemas dalam bentuk yang mampu memberikan inspirasi orang lain, masalah dan pengalaman pribadi penulis bisa mengarah kepada pemecahan masalah. Blog seperti ini terkesan lebih menarik.
Platform Blog yang beragam bisa dimaksimalkan sesuai kebutuhan dan dijadikan kecocokan penggunanya. Mereka yang suka menulis puisi atau cerita pendek tak ingin memusingkan SEO, traffik, dan Html. Sebaiknya lebih baik bermain di Tumblr dan Wattpad walaupun sangat sulit mendapatkan profit dari kedua platform tersebut. Sedangkan yang sangat membutuhkan traffik, SEO dan hingga pendapatan dari ngeblog sebaiknya bermain di platform Blogspot atau Wordpress. Selain paling populer, hasil tulisan lebih mudah terindex di mesin pencarian. Banyak tawaran mulai dari tawaran iklan, Job Review, dan Content Writer mengalir deras asal jeli melihat peluang.