Mohon tunggu...
M Iqbal Sulthoni
M Iqbal Sulthoni Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswa

saya suka memancing

Selanjutnya

Tutup

Nature

Transformasi Energi Hijau BPDPKS, Inovasi Biodiesel untuk Net Zero Emission Serta Kontribusinya pada Penerimaan Negara

24 Oktober 2024   21:31 Diperbarui: 24 Oktober 2024   21:32 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

PENDAHULUAN

Indonesia, merupakan produsen kelapa sawit terbesar di dunia, yang berpotensi menjadi pemimpin dalam transisi energi bersih. Salah satu tujuan utama pemerintah Indonesia saat ini adalah mencapai target "Net Zero Emission" pada tahun 2060. Mencapai Net Zero Emission ini merupakan langkah yang penting dalam upaya mengatasi perubahan iklim serta menjaga keberlanjutan lingkungan. Dengan menurunkan  emisi karbon, membatasi peningkatan suhu global, memperbaiki kualitas udara dan air, serta mengurangi risiko bencana alam. Selain itu, peralihan menuju net zero membuka kesempatan ekonomi hijau, menciptakan peluang pekerjaan baru, dan meningkatkan kemandirian energi . BPDPKS dibentuk dengan tujuan mengelola dana perkebunan kelapa sawit serta mendukung pengembangan industri kelapa sawit yang berkelanjutan. Salah satu tujuan utamanya yaitu mengembangkan penggunaan minyak kelapa sawit sebagai biodiesel untuk meminimalisir emisi karbon dioksida.

PERAN BPDPKS DALAM MENCAPAI NET ZERO EMISSION

Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) memainkan peran penting dalam perjalanan Indonesia menuju pencapaian emisi nol bersih dan meningkatkan penerimaan negara . BPDPKS berada di garis depan upaya Indonesia untuk beralih ke industri minyak sawit yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan. Salah satu tujuan utamanya adalah mendukung pengembangan biodiesel, sumber energi terbarukan yang berasal dari minyak sawit. Dengan mempromosikan penggunaan biodiesel, BPDPKS bertujuan untuk mengurangi ketergantungan negara pada bahan bakar fosil, sehingga menurunkan emisi gas rumah kaca. Selain itu, BPDPKS berinvestasi dalam penelitian dan pengembangan untuk meningkatkan praktik minyak sawit berkelanjutan. Ini termasuk inisiatif untuk meminimalkan deforestasi, meningkatkan efisiensi penggunaan lahan, dan menerapkan sistem pengelolaan limbah yang lebih baik. Upaya ini sangat penting untuk memastikan bahwa industri minyak sawit dapat memenuhi standar keberlanjutan global sambil berkontribusi pada target emisi nol bersih Indonesia.

KONTRIBUSI PADA PENERIMAAN NEGARA

Di dalam negeri, minyak kelapa sawit yang diolah menjadi biodiesel B40 memiliki potensi besar dalam mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap bahan bakar fosil, karena biodiesel B40 merupakan kombinasi dari 40% biodiesel dan 60% solar. Program ini bertujuan untuk mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil dan mengurangi emisi gas rumah kaca. Dengan dikembangkannya program B40 yang didukung oleh BPDPKS, Indonesia mampu menurunkan impor bahan bakar minyak dan memaksimalkan  penggunaan sumber daya lokal. Hal ini dapat meningkatkan kemandirian energi sehingga Indonesia tidak terlalu terpengaruh oleh fluktuasi harga minyak mentah di pasar global. Kemandirian energi ini tidak hanya membawa manfaat ekonomi, namun juga menciptakan ketahanan energi yang lebih baik dalam menghadapi perubahan kondisi global. Industri minyak sawit merupakan kontributor signifikan bagi perekonomian Indonesia, menyediakan lapangan kerja dan menghasilkan pendapatan yang substansial melalui ekspor. BPDPKS memainkan peran strategis dalam mengelola dana dari ekspor minyak sawit untuk mendukung berbagai inisiatif yang menguntungkan industri dan perekonomian yang lebih luas. Dengan berinvestasi dalam pengembangan biodiesel, BPDPKS tidak hanya membantu mengurangi emisi karbon tetapi juga meningkatkan keamanan energi dan mengurangi kebutuhan akan bahan bakar fosil impor. Hal ini, pada gilirannya, memperkuat perekonomian nasional dengan menjaga lebih banyak sumber daya keuangan di dalam negeri. Selain itu, BPDPKS mendukung petani kecil, yang merupakan tulang punggung industri minyak sawit. Melalui program pelatihan dan bantuan keuangan, BPDPKS membantu para petani ini mengadopsi praktik berkelanjutan, meningkatkan hasil panen mereka, dan meningkatkan pendapatan mereka. Dukungan ini sangat penting untuk memastikan keberlanjutan jangka panjang sektor minyak sawit dan kontribusinya yang berkelanjutan terhadap penerimaan negara.

Kesimpulan

Upaya BPDPKS dalam mempromosikan produksi minyak sawit berkelanjutan dan mendukung pengembangan biodiesel merupakan bagian integral dari strategi Indonesia untuk mencapai emisi nol bersih. Dengan menyeimbangkan keberlanjutan lingkungan dengan pertumbuhan ekonomi, BPDPKS tidak hanya membantu mengurangi dampak perubahan iklim tetapi juga memastikan bahwa industri minyak sawit tetap menjadi pendorong utama perekonomian nasional. Upaya ini tidak hanya berkontribusi signifikan dalam mengurangi emisi karbon dan mencapai target net zero emission, tetapi juga meningkatkan penerimaan negara melalui pengembangan industri biodiesel yang berkelanjutan. Dengan demikian, BPDPKS berhasil menjaga keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi dan pelestarian lingkungan, menjadikan Indonesia sebagai pionir dalam energi hijau global. Saat Indonesia terus menghadapi kompleksitas tantangan lingkungan dan ekonomi global, peran BPDPKS akan semakin penting dalam membentuk masa depan yang berkelanjutan dan sejahtera.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun