Mohon tunggu...
Suci Murniyati
Suci Murniyati Mohon Tunggu... Penulis - Seseorang penulis

Pemikir kritis yang suka berfikir di luar nalar.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Kenapa Mereka Menginginkan Childfree?

7 September 2021   03:26 Diperbarui: 7 September 2021   03:48 531
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar ilustrasi Childfree (sumber: kompas.com)

Setelah menikah sebuah keluarga pastinya segera mendambahkan seorang momongan (keturunan). Dan ketika mendapatkan kabar kehamilan akan timbul rasa bahagia yang luar biasa.

Namun hal ini berbeda dengan apa yang di rasakan oleh golongan penganut childfree. Mereka bahkan berkomitmen untuk tidak ingin memiliki anak setelah pernikahan.

Istilah childfree dapat diartikan sebagai sebuah pilihan hidup tanpa memiliki anak setelah menikah.

Komitmen seperti ini masih banyak menimbulkan pro kontrak di Indonesia, karena di anggap terlalu egois dan melanggar norma agama.

Namun childfree bukan istilah yang baru muncul, karena istilah ini sendiri sudah muncul pada abad 20. Dan sudah banyak pasangan di dunia yang berkomitmen untuk childfree, terutama di negara barat.

Lalu, kenapa sejumlah pasangan memutuskan untuk childfree, dan apa alasan di balik hal itu sehingga mereka yakin untuk tidak ingin memiliki anak ?  

Tidak ada alasan yang pasti, karna setiap penganut childfree memiliki alasan yang berbeda beda. Namun ada beberapa alasan utama yang sering di jadikan penyebab. Dan saya akan bahas hal itu berdasarkan beberapa sumber dan pernyataan dari penganut childfree itu sendiri.  

Salah satu penyebab utama berkaitan mengenai masalah finansial. Mereka berpendapat bahwa penghasilan yang mereka dapatkan saat ini belum mencukupi untuk mencapai kualitas hidup yang lebih baik. Sehingga mereka memutuskan untuk childfree, mereka tidak ingin membebani anak mereka kelak jika masalah finansial belum bisa cukup. Mereka juga takut anak mereka menderita karena tidak bisa memberikan segala kebutuhan untuk si anak.

Bukan itu saja, faktor psikologis juga berpengaruh besar menyebabkan banyak pasangan yang memutuskan untuk childfree.

Untuk menjadi orang tua tidak hanya siap dalam hal materi dan fisik saja. Melainkan juga harus ada kesiapan mental. Karena menjadi orang tua mempunyai tanggung jawab yang besar untuk mendidik anak menjadi yang terbaik.

Jika mental belum siap untuk memiliki anak, dikhwatirkan tumbuh kembang anak menjadi terganggu, karna tidak dapat pengasuhan yang baik dan tepat.

Di sisi lain faktor lingkungan juga berperan penting menyebabkan seseorang memutuskan untuk childfree. Mereka beranggapan bahwa populasi di bumi ini sudah cukup padat. Masih banyak anak-anak yang masih terlantar dan kurang di perhatikan. 

Daripada menambah anak lebih baik mengurus anak-anak yang masih terlantar di luar sana. Hal ini juga diungkapkan oleh Cinta Laura, yang memutuskan untuk childfree dan lebih memilih untuk mengadopsi seorang anak.

Lalu bagaimana pandangan saya pribadi terhadap pasangan yang menganut childfree ?

Secara pribadi saya memandang itu sebagai pilihan. Setiap orang berhak melakukan apa yang mereka anggap terbaik. Asalkan kedua pasangan sudah setuju dan keluarga besar juga setuju, maka tidak ada yang di rugikan. Kita tidak tau alasan pasti orang tersebut untuk childfree, maka dari itu ada baiknya kita tidak menghujat keputusan mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun