Namun pada akhirnya orang tersebut pun menyuruh Ujang untuk men top up pulsa nomor pribadi nya dari aplikasi tersebut dengan metode pembayaran Pay Later sebanyak 5x dengan awal top up 500rb, 200rb, hingga 100rb dengan jumlah total top up pulsa 800rb. Setelah semuanya limit dan tidak bisa top up lagi ketika Ujang mengecek saldo pulsa lama-lama saldo pulsa yang tiba-tiba menghilang dan si penelpon tadi berkata bapak gausah khawatir nanti pulsa tersebut akan kembali ke bapa dan pinjaman 5jt nya akan segera cair.Â
Setelah itu dia pun menyadari bahwa hal itu merupakan suatu kejahatan penipuan yang mana Ujang telah dibodoh bodohi sehingga bukannya dia mendapatkan pinjaman akan tetapi uangnya ludes hingga 1.3 juta diambil oleh si penipu tersebut. Telfon pun ditutup setelah si penipu itu ketahuan dan Ujang pun langsung mencoba menghubungi kembali namun nomor nya telah diblokir oleh si penipu.Â
Setelah kejadian tersebut Ujang pun langsung speechless dan lemes tidak tahu harus apa. Yang pada akhirnya dia mengakui kebodohan nya itu ke orangtuanya dan pada akhirnya Ujang diberikan nasihat serta orangtuanya menyayangkan sikap Ujang yang tidak berterus terang akan keadaannya selama di Bandung.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H