Mohon tunggu...
Muhammad Iqbal
Muhammad Iqbal Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Program Magister, Departemen Teknik Elektro, ITS

Sedang mencoba menikmati hidup sambil berupaya menebar kebaikan.

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence

Revolusi Sistem Tenaga Listrik berbasis AI

25 Desember 2024   11:00 Diperbarui: 24 Desember 2024   12:19 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Artificial Intelligence. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Gerd Altmann

Di era digital ini, Artificial Intelligence (AI) telah merambah berbagai bidang, seperti pendidikan, media sosial, kesehatan dan bahkan sistem tenaga listrik.

Pengertian AI Menurut Para Ahli

AI memiliki definisi yang beragam tergantung pada sudut pandang para ahli. Berikut adalah beberapa pengertian AI menurut para ahli:

  • John McCarthy (Pionir AI): McCarthy mendefinisikan AI sebagai ilmu membuat mesin cerdas, khususnya program komputer cerdas.
  • Stuart Russell dan Peter Norvig (Penulis "Artificial Intelligence: A Modern Approach"): Mereka menyatakan bahwa AI adalah studi tentang bagaimana membuat komputer mampu melakukan tugas yang membutuhkan pemahaman manusia.
  • Andreas Kaplan dan Michael Haenlein: Mereka mendefinisikan AI sebagai kemampuan suatu sistem dalam menafsirkan data eksternal dengan benar, belajar dari data tersebut, dan menggunakan pembelajaran untuk mencapai tujuan dan tugas tertentu melalui adaptasi yang fleksibel.

Definisi-definisi di atas menunjukkan bahwa AI berfokus pada pengembangan sistem yang dapat meniru atau mensimulasikan kecerdasan manusia dalam berbagai tugas, mulai dari pemrosesan data hingga pengambilan keputusan.

Revolusi sistem tenaga listrik berbasis Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence/AI) telah membawa transformasi signifikan dalam cara kita menghasilkan, mendistribusikan, dan mengelola energi. Integrasi AI dalam infrastruktur listrik tidak hanya meningkatkan efisiensi operasional, tetapi juga memastikan keandalan dan keberlanjutan pasokan energi.

Optimalisasi Jaringan Distribusi Energi

Salah satu penerapan AI yang paling menonjol adalah dalam optimasi jaringan distribusi energi. Dengan menerapkan algoritma pembelajaran mesin, perusahaan utilitas dapat menganalisis data dari sensor dan perangkat Internet of Things (IoT) yang terpasang di seluruh jaringan distribusi. Algoritma ini mampu mengidentifikasi pola konsumsi energi, mendeteksi anomali, serta mengoptimalkan aliran energi ke konsumen. Sebagai contoh, sebuah studi kasus dari perusahaan utilitas di Asia Tenggara menunjukkan bahwa melalui penerapan model prediksi berbasis AI, mereka dapat menyesuaikan produksi energi hingga 20% lebih efisien, yang berarti penurunan biaya operasi dan peningkatan keandalan sistem tenaga listrik.

Pemeliharaan Prediktif Infrastruktur Energi

Kecerdasan buatan juga memainkan peran penting dalam pemeliharaan prediktif infrastruktur listrik. Dengan menganalisis data dari sensor yang terpasang pada peralatan, AI dapat memprediksi kapan dan di mana kegagalan mungkin terjadi, sehingga tindakan pencegahan dapat diambil sebelum masalah muncul. Pendekatan ini tidak hanya mengurangi waktu henti tetapi juga menghemat biaya perbaikan. Misalnya, algoritma AI dapat menganalisis data dari alat pemantauan yang terpasang pada trafo dan peralatan lainnya untuk mendeteksi tanda-tanda awal kegagalan, memungkinkan teknisi untuk melakukan perbaikan sebelum masalah menjadi serius.

Integrasi Energi Terbarukan

Dalam konteks keberlanjutan, AI berperan penting dalam integrasi sumber energi terbarukan, seperti panel surya dan turbin angin, ke dalam sistem tenaga listrik. Algoritma AI dapat membantu memprediksi variabilitas yang inheren pada sumber energi ini dan menyesuaikan sistem untuk menjaga keseimbangan antara pasokan dan permintaan. Misalnya, dalam proyek besar di Eropa, AI digunakan untuk mengelola dan mengoptimalkan aliran energi dari ratusan pembangkit listrik sumber terbarukan, memaksimalkan penggunaan energi terbarukan pada puncak permintaan, sekaligus meminimalkan ketergantungan pada pembangkit listrik berbahan bakar fosil.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun