Mohon tunggu...
Iqbal RaksaAPP
Iqbal RaksaAPP Mohon Tunggu... Editor - Mahasiswa

Hidup untuk uang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Belajar Asyik dengan Sempoa

29 Juni 2019   17:07 Diperbarui: 29 Juni 2019   17:32 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Matematika menjadi momok menyeramkan bagi peserta didik dari mulai SD bahkan hingga bangku perkuliahan. Matematika dianggap  "mendingan" apabila guru yang mengajakannya tidak killer. Namun di dunia pendidikan Indonesia mayoritas peserta didik akan berkata "semua guru matematika killer". Ya begitulah tanggapan sebagian besar dari mereka yg tidak menyukai matematika. Matematika memiliki segudang rumus, dengan operasi hitung pada bilangan yang sudah pasti ada didalam nya. Jika salah menghitung, salah semua yang dikerjakan.

Nah, salah satu solusi untuk mengatasi masalah pada anak-anak dalam kesalahan perhitungan operasi bilangan adalah sempoa.

Sempoa atau sipoa atau dekak-dekak adalah alat kuno untuk berhitung yang dibuat dari rangka kayu dengan sederetan poros berisi manik-manik yang bisa digeser-geserkan. Sempoa digunakan untuk melakukan operasi aritmetika seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian dan akar kuadrat.

Nah, berikut ini adalah cara untuk mempermudahkan penggunaan sempoa.

1. Menguasai dasar penggunaan sempoa

 Tanpa mengetahui dasar dari penggunaan sempoa, anak-anak tidak akan bisa menggunakannya. Sempoa hanya akan menjadi alat dengan bulatan kecil-kecil yang terbagi menjadi dua baris yang berbeda. Selebihnya sempoa tidak akan bisa digunakan secara maksimal. Untuk mampu menguasai semua teknik dalam sempoa, anak harus diajarkan dasar-dasarnya hingga paham.

Teknik dasar yang harus dipahami adalah bagaimana cara menggunakan sempoa untuk penjumlahan. Bagaimana menggunakan sempoa untuk pengurangan hingga perkalian dan pembagian. Setiap operasi memiliki teknik yang berbeda sehingga anak harus menguasainya satu persatu.

2. Menguasai teknik penjumlahan dan pengurangan

Sebelum melakukan penjumlahan, anak-anak harus paham kalau kolom paling belakang adalah tempat satuan, di depannya ada kolom puluhan, hingga akhirnya jutaan, dan puluh jutaan. Setelah memahami ini anak bisa diajarkan penjumlahan dasar, misal menjumlahkan satuan dengan satuan, puluhan dengan puluhan, dan seterusnya.

Penjumlahan dilakukan dari depan terlebih dahulu. Jika ada nanti ada angka yang lebih dari sepuluh, sisanya akan dijumlahkan ke depan. Teknik dasar ini juga berlaku untuk pengurangan. Untuk melakukan pengurangan dua bilangan, anak bisa memulainya dari kolom paling depan lalu berlanjut ke belakang hingga akhirnya hasil bisa didapatkan dengan mudah.

3. Menguasai teknik perkalian

Teknik perkalian tidak sama dengan teknik penjumlahan dan pengurangan. Teknik perkalian bisa dilakukan dengan membagi kolom menjadi tempat untuk bilangan pertama, jeda untuk penanda operasi perkalian, bilangan kedua, jeda untuk penanda sama dengan, dan zona hasil. Untuk melakukan perkalian, angka pertama pada bilang pertama dikalikan dengan angka pertama dari bilangan kedua (tahap pertama). Hal yang sama juga berlaku untuk angka kedua dari bilangan pertama yang juga dikalikan dengan angka pertama dan kedua pada bilangan kedua (tahap kedua).

Hasil perkalian tahap pertama akan diletakkan di kolom pertama lalu berlanjut ke kolom kedua dan mungkin ketiga pada zona hasil. Perkalian tahap kedua akan ditempatkan di kolom kedua, ketiga, dan kemungkinan empat. Pada kolom kedua dan ketiga, bilangan dari perkalian pertama dan kedua akan bertemu. Kedua bilangan ini bisa dijumlahkan untuk mendapatkan hasil perkalian yang sempurna

Nah itulah cara penggunaan sempoa, semoga bermanfaat :)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun