Mohon tunggu...
Iqbal Prawira
Iqbal Prawira Mohon Tunggu... Buruh - Pemetik Teh

Pecinta Pangan Lokal dan teknologi Pangan

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Benarkah Chloroquine Efektif sebagai Antivirus COVID-19?

13 Maret 2020   14:02 Diperbarui: 18 Maret 2020   14:09 1671
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada tahun 2003, Andrea Savarino, Peneliti dari Laboratory of Viral Immunology, Universit Cattolica del Sacro Cuore, Italia, membuat pertanyaan yang menarik pada tulisan ilmiahnya yang berjudul "Effects of chloroquine on viral infections: An old drug against today's diseases?".  

Tulisan tersebut dipublikasikan pada Jurnal Ilmiah Lancet Infectious Diseases dan berdampak pada penelitian lebih lanjut terhadap pemanfaatan klorokuin untuk penyakit yang disebabkan virus.

Pemanfaatan klorokuin sebagai antivirus corona dilaporkan oleh Els Keyaerts dkk. dari Rega Institute for Medical Research, University of Leuven, Belgia. 

Pada penelitian tersebut klorokuin fosfat diuji coba secara in vitro pada SARS-CoV yang ditanam pada sel kultur Vero E6. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa klorokuin sangat efektif dalam menghambat replikasi SAR-CoV pada sel Vero E6 dengan IC50 8,8 mikroM (Keyaerts et al. 2004). 

Efektifitas klorokuine juga didukung oleh Penelitian Martin J Vincent dkk. pada tahun 2005 yang mencoba pada sel yang diberi klorokuine baik sebelum atau sesudah diberi SARS-CoV (Vincent et al. 2005).

Penelitian lebih lanjut tentang efektifitas klorokuine dilaporkan oleh Masakazu Kono dari Universitas Chiba, Jepang pada tahun 2008. Pada penelitian tersebut Kono dkk. menggunakan Human Coronovirus 229E (HCoV-229E) yang diinfeksikan pada sel L132 (human epithelial lung cells). 

Hasil penelitian tersebut melaporkan bahwa klorokuine mampu menurunkan replikasi virus secara signifikan pada kosentrasi rendah dengan cara menekan aktivasi p38 MAPK pada HCoV-229E (Kono et al., 2008).

Penelitian terkini pada tahun 2020 dilakukan oleh Manli Wang dari Wuhan Institute of Virology, Cina, untuk menguji efektifitas obat antivirus terhadap COVID-19. 

Penelitian tersebut dilakukan secara invitro menggunakan virus COVID-19 (nCoV- 2019BetaCoV/Wuhan/WIV04/2019) yang diisolasi dan diujikan dengan ribavirin, penciclovir, nitazoxanide, nafamostat, chloroquine dan obat antivirus yang terkenal yaitu remdesivir (GS- 5734) dan favipiravir (T-705). Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa Remdesivir dan klorokuin sangat efektif dalam menghambat COVID-19 secara invitro. (Wang et al. 2020).

Kesimpulan

Klorokuin telah dimanfaatkan lebih dari beberapa dekade sebagai obat antimalaria dan juga sebagai anti virus dan telah menyelematkan umat manusia. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun