Kejadian virus Corona pertama kali dilaporkan di Wuhan, Provinsi Hubei, Cina pada tangal 12 Desember 2019. Virus Corona 2019.
Sebelumnya virus tersebut bernama SARS-Cov-2 lalu menjadi Novel corona virus (2019-nCoV), kemudian ditetapakan oleh WHO menjadi COVID-19, dalam jangka 4 bulan (sejak Desember 2019 hingga Maret 2020).
Penyebaran virus corona telah menjangkau berbagai negara di penjuru dunia. Penelitian yang dilakukan oleh Peng Zhou dkk. yang dipublikasikan pada jurnal Ilmiah Nature melaporkan bahwa COVID-19 memiliki kemiripan pada seluruh genom dengan coronavirus yang terdapat pada kelelawar dengan tingkat kemiripan 96%.Â
Penelitian tersebut dilakukan dengan melakukan sekuensing genome pada 5 pasien yang terpapar virus COVID-19 pada tahap awal (Zhou et al. 2020). Infeksi COVID-19 diperkirakan memiliki masa inkubasi selama 6-7 hari dengan gejala demam yang diikuti batuk (Rothan and Byrareddy 2020).
Hingga saat ini penanggulangan COVID-19 melalui percobaan klinis dan medis terus dilakukan untuk memperoleh obat yang mujarab.Â
Belakangan ini banyak beredar informasi di media massa terkait pernyataan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil bahwa virus corona bisa ditanggulangi dengan cara mengkonsumsi Klorokuin/Chloroquine. Â
Disebut Ridwan Kamil Obat Corona, Semanjur Apakah Klorokuin? Hal tersebut karena klorokuin berasal dari tanaman kina yang banyak di tanam di Jawa Barat. Â Jejak Kina di Indonesia, Tanaman yang Disebut Ridwan Kamil Obat Corona. Apakah benar klorokuin efektif dalam menanggulangi virus Korona?Â
Klorokuin pertama kali disintesis oleh oleh Hans Ander-sag pada tahun 1934 dari kulit tanaman kina saat masih bekerja di perusahaan Bayer AG sebagai obat anti malaria.Â
Sejak saat itu klorokuine banyak digunakan dalam pengobatan untuk berbagai penyakit (Thom et al. 2013). Struktur kimia klorokuin bisa dilihat pada gambar (Coelho et al. 2017)
Kembali lagi ke pernyataan sebelumnya apakah klorokuin efektif menghadapi virus corona? Apakah memiliki dampak yang baik? Apakah sudah terbukti secara ilmiah?
Kami rangkumkan beberapa penelitian terkait pemanfaatan klorokuin dalam menghambat virus corona. penelitian tersebut kami tarik dari tahun 2003 hingga 2020. Kami juga lampirkan referensi tersebut dibawah.Â