Mohon tunggu...
Iqbal Pradana Rizqi Abdillah
Iqbal Pradana Rizqi Abdillah Mohon Tunggu... Lainnya - Seonggok daging yang berusaha berguna untuk keluarga dan sekitar

Saya adalah apa yang anda pikirkan

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Mengejar Cinta ala Sepak Bola

19 Agustus 2022   23:05 Diperbarui: 19 Agustus 2022   23:08 502
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Yuk, merapat dulu dong jomblowan. Khususnya pecinta sepak bola, kalian semua pasti tahu istilah-istilah taktikal dalam satu tim.

Betapa pentingnya sebuah formasi, taktik yang ciamik bagi sebuah tim untuk memenangkan pertandingan. Sedikit saya bahas istilah dan taktik-taktik yang dikenal dan selama ini kita tonton.

Mari kita bahas dengan istilah taktikal Gegenpressing. Gegenpressing kalau diartikan dengan sederhana yaitu menekan, iya menekan. Situasinya yaitu para pemain menguasai bola dan ketika kehilangan bola, para pemain berusaha secepat mungkin untuk kembali menguasai bola juga permainan. Caranya yakni dengan menekan lawan secara bersama-sama.

Lalu ada istilah taktik yaitu Tiki-Taka. Tiki-taka adalah gaya bermain bola dengan operan-operan pendek antar pemain dan dikondisikan dengan aliran bola secara acak, tapi tetap bergerak dengan target mendekati gawang lawan. Tiki-Taka ini bisa dibilang permainan berbasis penguasaan bola yang memuat operan pendek cepat nan rapi.

Selanjutnya ada istilah taktik Catenaccio. Anak 90an, fans-fans Serie-A pasti tahu dong. Ya, Catenaccio adalah sistem taktis dalam permainan sepak bola yang menitikberatkan kekuatan pada pertahanan. Strategi ini mengandalkan bertahan yang sangat terorganisir, membiarkan lawan menyerang namun, ketika ada kesempatan maka melakukan serangan balik terhadap lawan dan sangat memanfaatkan peluang sedikitpun untuk menjadikannya sebuah gol.

Bagaimana jika taktikal tersebut diaplikasikan untuk mendekati wanita? Iya dong, masa iya sebagai anak sepak bola gak mencobanya.

Jika diterapkan pada saat pendekatan, mungkin akan seperti ini ya:

1. Gegenpressing.
Dari awal, kita sudah mendeklarasikan bahwa kita suka dengan wanita itu. Lalu mencoba menekan, berusaha menguasai alur pendekatan. Menekan di sini, bisa diartikan dengan cara pendekatan; chit chat di WhatsApp yang intens, mencoba memulai obrolan dengan melempar topik supaya wanita tersebut merespon, langsung melakukan action seperti tiba-tiba memberikan gift, (belum apa-apa sudah memberikan gift, namanya juga gegenpressing). Yang intinya langsung sat sit set, ojo kesuwen, serang aja dulu, urusan hasil belakangan.

2. Tiki-Taka.
Pendekatan yang santai tapi pasti, dari pertama kenalan kemudian menuju tahapan ketemuan, semuanya dilakukan secara cepat, acak tapi lembut. Semuanya diperkirakan, berapa hari fase chit chat, berapa hari lanjut bertemu, dan gol. Say i love you.

3. Catenaccio.
Pendekatan seperti ini  seperti ini membiarkan namun memperhatikan, memperhatikan akun-akun sosial media si wanita tersebut, mencari tahu tentang wanita tersebut, tetapi tidak melakukan pergerakan secara intens, hanya sesekali, karena mencari celah. Setelah terlihat celahnya langsung memanfaatkan dengan maksimal walau peluangnya hanya satu persen.

Jadi gimana, setelah membaca ini apakah related?

Satu sih yang benar-benar terjadi secara realita, tetap bagaimana si wanita tersebut. Semua yang ditulis akan benar-benar berhasil jika wanita tersebut mau membuka pintu rumahnya.

Ketika pemilik rumah enggan membuka pintunya, maka akan nihil. Keun, da hirup mah ngan saukur wayahna jeung hampuraeun, nyak.

Wayahna ari awewe na embungeun mah, hampuraeun weh abdi tos wawantun.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun