Maulid Nabi Muhammad adalah peringatan Hari lahir Nabi Muhammad SAW yang biasa kita kenal maulud dan jatuh setiap tanggal 12 Rabiul Awal di dalam kalender Hijriyah.Â
Mulai terdengar lantunan-lantunan sholawat yang berkumandang di masjid-masjid sekitar, lantunan indah dan terdengar tentram di hati untuk kita yang meresapi setiap lafadz.
Nabi Muhammad SAW adalah sosok yang sangat istimewa dan perjuangannya dahulu kala sangat berperan penting untuk kita para kaum akhir zaman.
Tulisan saya kali ini bukan akan membahas detil sejarah junjungan kita, karena saya percaya, kita semua sudah khatam betul tentang sejarah beliau.
Saya hanya akan menuangkan opini pribadi tentang bagaimana menyempurnakan Maulud Nabi Muhammad, seperti menuangkan kopi kedalam gelas. Seperti yang sudah kita tahu bahwa Maulud Nabi identik dengan gema sholawat dimana-mana, perayaan tentunya beragam dan tergantung kebiasaan dari tiap-tiap daerah di Indonesia.
Menurut saya peringatan Maulud Nabi bukan hanya sekadar bershalawatan saja, karena alangkah lebih sempurnanya lagi ketika memperingati Hari kelahiran Nabi Muhammad SAW di dalam diri kita pun sudah terbentuk sifat-sifat beliau.Â
Karena kita bisa menjadi beliau, bisa dalam artian sifat-sifat terpuji yang beliau lakukan patut kita tiru. Ingat, beliau wafat dan hanya hilang jasad saja, sebenarnya jauh lebih itu Nabi Muhammad tetap hidup dalam hati kita, dan tinggal bagaimana kita menghidupkan rasa tersebut agar terpatri dalam nadi kita. Â
Bisakah kita menjadi Nabi Muhammad untuk diri kita sendiri? Jawabannya, bisa kok. Bagaimana? Kita ingat dulu beberapa sifat-sifat baik beliau yang bisa kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Sependek ingatan saya sifat beliau yaitu:
- Jujur,
- Takut terhadap Tuhan,
- Tidak sombong,
- Sopan santun,
- Beribadah,
- Tidak tertuju hanya pada hal-hal duniawi,
- Selalu berdo'a sebelum melakukan apapun,
- Hormat kepada kedua orang tua,
- Memiliki akhlak yang bagus,
- Amanah.
Dari kesepuluh sifat beliau, saya rasa akan menjadi sempurna ketika kita sudah melakukannya dan dikemudian hari kita memperingati Hari lahirnya beliau. Saya coba jelaskan satu per satu, dimulai dari:
JUJUR
Kita coba bentuk supaya diri ini selalu berkata dan bertindak jujur, meskipun saya tahu jujur ini mudah sekali diucapkan tapi, sukar dilakukan. Seperti kita jujur akan perasaan menyukai seseorang, semudah itu berprilaku apa adanya.
TAKUT TERHADAP TUHAN
Saya piker sifat ini untuk semua agama juga pasti menganjurkan yang sama. Ya, bagaimana bisa kita pnuya agama tapi kok gak ada sama sekali takut akan murkanya Tuhan. Hal-hal yang dilarang eloknya kita jangan lakukan, hindari seperti kita menghindari sakit hati dalam kasmaran.
TIDAK SOMBONG
Nah ini, kebanyakan dari kita semua pasti memiliki sifat ini, mengaku saja sudah, termasuk saya kok. Sifat sombong yang terkadang tidak terasa, kalau menurut saya sifat sombong ini sifat lahiriyah yang sengaja Tuhan berikan untuk kita.Â
Kenapa? Karena sifat ini nantinya yang akan menjadi benang tajam untuk amalan ibadah kita yang nantinya bagaimana kita bisa meredam sifat jelek ini. Sama halnya seperti kita yang meredam emosi supaya jalinan kasih dengan pasangan tetap berjalan seirama.
SOPAN SANTUN
Betapa indahnya kita ketika bisa menerapkan sifat ini, dalam bertetangga, bergaul juga sebagai Warga Negara Republik Indonesia yang menjunjung Bhineka Tunggal Ika. Tidak mena-mena terhadap sesama.
BERIBADAH
Sama dengan sifat agar selalu tertanamnya untuk selalu takut terhadap Tuhan, maka beribadah pun sudah menjadi kewajiban kita semua. Semua agama akan memerintahkan kita supaya selalu beribadah, karena itu kewajiban. Gambarannya seperti kita bekerja di satu Perusahaan, dimana ada kewajiban yang harus kita lakukan.
TIDAK TERTUJU HANYA PADA HAL-HAL DUNIAWI
Kita hidup di dunia ini memang benar secara nalar manusia yang kita kejar adalah pastinya prestasi nilai pendidikan yang tinggi, jabatan dalam bekerja, uang yang banyak untuk menopang gaya hidup dan juga kebutuhan untuk bertahan hidup.Â
Tapi, percayalah bahwa Yin dan Yang dalam kehidupan harus seimbang, ketika kita kejar dunia maka seimbangkan juga dengan hal-hal untuk kehidupan kedua kita nanti.
SELALU BERDO'A SEBELUM MELAKUKAN APAPUN
Hal-hal duniawi yang kita kejar tetap harus kita iringi dengan do'a. Usaha-usaha kita harus dipondasi dengan do'a kepada Tuhan, karena hanya Dia-lah yang maha memiliki segalanya. Bagaikan Gedung berlantai 10, maka do'a sebelum melakukan apapun ibarat pondasi pada Gedung itu.
HORMAT KEPADA ORANG TUA
Kita manusia, kita sempurna jangan mau kita sama bak binatang. Kedua orang tua kita yang membesarkan, memberikan hidup sampai kita bisa seperti ini, walaupun hal tersebut atas kehendak Tuhan. Tetapi, hal kehendak itu ada perantaranya ya, melalui orang tua kita.
MEMILIKI AKHLAK YANG BAGUS
Dalam pikiran saya artian dari akhlak yang bagus bukan hanya rajin beribadah, tidak selalu tutur kata yang baik dalam berbicara, dan bukan saja tentang menjauhi hal-hal yang dilarang oleh agama.Â
Ada hal yang jauh lebih penting juga untuk kita yang hidup berdampingan di Tanah Terjanji ini, yaitu toleransi terhadap agama lain, adat dari ragam budaya yang ada di Nusantara.
AMANAH
Sifat ini sama seperti jujur, ketika kita sudah jujur maka kita harus amanah, berpegang pada janji yang ada, mau itu janji kita kepada teman, rekan bisnis, bahkan janji sehidup semati untuk saling mencintai.
Begitulah kesepuluh sifat-sifat Nabi Muhammad SAW yang seharusnya terpatri dalam diri kita, saya sendiri belum menjadi sosok yang sempurna.Â
Tapi, opini yang sudah saya tuangkan ini semoga bisa ditenggak dengan kenikmatan yang penuh cita rasa semanis campuran kopi, susu dan gula aren. Karena alangkah sempurnanya puzzle Maulid Nabi ketika kita berhasil menghidupkan kembali beliau dalam hati kita semua.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI