Mohon tunggu...
Mohammad Iqbal
Mohammad Iqbal Mohon Tunggu... karyawan swasta -

aku bukan siapa-siapa.

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Taruhan Piala Dunia, Iseng" Berhadiah atau Mata Pencaharian?

18 Juni 2010   04:03 Diperbarui: 26 Juni 2015   15:28 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebenarnya ini terjadi bukan hanya saja pada saat digelarnya Piala Dunia, setiap musim sepak bola digelar pasti ada saja masyarakat yang iseng-iseng bertaruh dengan temannya dengan modal taruhan dari mulai partai kecil sampai partai besar.

Teknisnya pun berbeda-beda, ada yang taruhan skor, taruhan tim mana yang menang, taruhan pemuncak klasemen, sampai siapakah yang mencetak gol pertama kali dalam pertandingan tersebut. bener-bener gila.

Momen Piala Dunia rasanya sangat ditunggu-tunggu oleh semua orang di belahan dunia mana pun, entah karena pesta sepak bolanya yang menampilkan pemain-pemain terbaik yang mewakili masing-masing negaranya atau karena momen bursa taruhan yang semakin marak semenjak kedatangan Piala Dunia selama sebulan ini.

Benar-benar situasi yang ironis dan miris, dampak yang terlihat sekarang adalah sebagian orang yang pada awalnya hanya menjadikan taruhan sebagai sesuatu yang iseng-iseng berhadiah lama kelamaan menjadi candu karena penasaran menjadikannya sebagai sebuah "mata pencaharian" disamping pekerjaan tetapnya.

Setiap pertandingan dari hari ke hari dia ikuti sampai berkorban menjual apa pun yang dia punya untuk dijadikan modal taruhannya. Mulai orang miskin sampai orang kaya sekalipun ikut mempertaruhkan semua modalnya untuk yang katanya sekedar "having fun" itu. Mulai dari taruhan yang kecil hingga taruhan besar yang tidak logis angkanya yang melibatkan para bandar.

Bahkan saya pernah mendengar ketika Arsenal bertemu Barcelona di Champions League musim lalu sampai ada orang Afrika yang gantung diri karena kalah taruhan karena dia adalah fans Arsenal dan bertaruh untuk Arsenal.

Mudah-mudahan itu bisa dijadikan pelajaran, bahwa kita jangan sampai berurusan dengan "dunia hitam" yang awalnya kita anggap kecil dan hanya iseng-iseng berhadiah itu menyebabkan kita menjadi candu taruhan.

Sama halnya ketika seseorang mengkonsumsi narkoba pasti awalnya mereka menghisap rokok terlebih dahulu. Dari yang kecil dan dianggap biasa bisa menjadi besar dan luar biasa... negatifnya.

Terima Kasih.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun