Mohon tunggu...
IQBAL NURGUNAWAN
IQBAL NURGUNAWAN Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa Universitas PGRI Kanjuruhan Malang

Hallo

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peluang Budidaya Kambing Etawa di Desa Jambuwer

28 April 2024   01:46 Diperbarui: 28 April 2024   02:03 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
foto iqbal, helmi dan pak harsono

Budidaya kambing etawa di desa Jambuwer

Jambuwer- Terletak di dataran tinggi Kecamatan Kromengan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Desa Jambuwer menawarkan pesona agrowisata yang tak terlupakan. Suasana sejuk khas kota Malang dan Batu menyapa pengunjung desa ini, menghadirkan ketenangan di tengah hiruk pikuk kehidupan modern.

Mayoritas masyarakat Desa Jambuwer menggantungkan hidupnya pada sektor pertanian dan peternakan. Kopi, padi, jagung, dan berbagai tanaman lain tumbuh subur di tanah Jambuwer. Di sektor peternakan, kambing etawa dan kambing lokal menjadi primadona, menghasilkan produk susu dan olahannya yang berkualitas.

Potensi agrowisata Desa Jambuwer tak berhenti di situ. Keindahan alam pedesaan yang masih alami, keramahan penduduk lokal, dan kekayaan budaya leluhur menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Pengunjung dapat menjelajahi hamparan sawah yang hijau, belajar bertani dan beternak dari penduduk setempat, serta mencicipi kuliner khas pedesaan yang lezat.

Menurut Bapak Harsono, narasumber yang kami wawancarai, terdapat dua sistem utama dalam budidaya kambing etawa:

- Ternak Bagi Hasil: Pada sistem ini, peternak menyediakan kambing, kandang, dan pakan, sedangkan mitra (pengelola) bertanggung jawab atas perawatan dan pengelolaan kambing. Keuntungan dibagi sesuai kesepakatan antara peternak dan mitra.

- Ternak Hasil Sendiri: Peternak mengelola seluruh proses budidaya kambing etawa, mulai dari penyediaan kambing, kandang, pakan, hingga perawatan dan pengelolaan. Sistem ini membutuhkan modal dan keahlian yang lebih besar dibandingkan sistem bagi hasil.

Bapak Harsono juga menekankan bahwa budidaya kambing etawa membutuhkan ekstra perawatan dan pakan premium. Hal ini dikarenakan kambing etawa dikembangbiakkan untuk menghasilkan daging dan susu yang berkualitas tinggi. Perawatan yang baik dan pakan yang berkualitas akan menunjang kesehatan dan produktivitas kambing etawa.

Kambing etawa dan kabing lokal sangatlah berbeda dari segi harga, keunikan, perawatan dan kualitasnya. Biasanya untuk kambing lokal hanya dijual ketika idul adha saja atau ketika berat dan ukurannya sudah cukup. Berbeda dengan kambing etawa, selain diproduksi susunya kambing ini juga sering mengikuti kontes. Namun, tidak semua kambing etawa dapat mengikuti kontes tersebut karena ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Kambing etawa umumnya jauh lebih mahal dibandingkan kambing lokal. Hal ini dikarenakan kambing etawa memiliki beberapa keunggulan, seperti:

- Produksi susu yang lebih tinggi: Kambing etawa dikenal sebagai penghasil susu yang luar biasa, dengan rata-rata produksi 2-3 liter susu per hari. Susu kambing etawa kaya akan nutrisi dan memiliki banyak manfaat kesehatan.

- Daging yang lebih empuk dan berkualitas: Daging kambing etawa lebih empuk dan memiliki sedikit lemak dibandingkan daging kambing lokal. Hal ini membuat daging kambing etawa lebih digemari oleh konsumen

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun