Analisis Drama Wanita dan Persahabatan Karya Rio Bahtiar

Karya sastra sudah tidak asing lagi untuk kita dengar. Dalam hal ini kita akan menganalisis karya sastra menggunakan kajian Sitilistika. Kita akan menganalisis salah satu karya sastra dari Rio Bahtiar yang berjudul wanita dan persahabatan. Kata beliau naskah ini dibuat untuk mengenang sahabat kamarnya di f3. Mereka adalah sahabat yang kompak dan setia kawan. Teman teman juga bisa menonton video praktek naskah drama di YouTube. Berikut link video Drama yang di analisis ( https://www.youtube.com/watch?v=yYWNsFMEG6M )

Tokoh-tokoh

Peran utama dalam drama ini : Restu 

Peran pembantu : Abdul, Dinda, AdeS, Doni 

Peran Figuran : Rio, Adit 

Pada suatu hari di asrama terdengar perbincangan di selai canda tawa.

Pada dialog Pertama yang diperankan oleh Rio, Adit, Ades dan Abdul yaitu tentang Rio yang biasa meminjam uang kepada Abdul ingin meminjam nya lagi, akan tetapi si Adit tidak terima dengan kata yang jalur yang di ucapkan Rio. Ades menganggap nya itu sudah menjadi tradisi di kamarnya karena ketika uang yang mereka punya mulai habis pasti akan meminjam nya ke Abdul karena menurutnya uang Abdul banyak. Namun si Abdul menganggap apa yang mereka ucapkan adalah ocehan baginya. 

Dan beberapa hari kemudian....

Bruk... (Restu yang tidak sengaja menabrak seseorang gadis cantik anak baru di sekolah nya yaitu Dinda )

Kali ini Restu benar benar merasa beruntung tapi bersalah. Dia tidak sengaja menabrak anak baru yang bernama Dinda. Dinda juga tidak terlalu marah karena ia mendapatkan gombalan manis dari restu sang kakak kelas itu. Setelah mereka saling berkenalan langsung masuk ke dalam kelas dan tak lupa mengucapkan salam.

Dinda : assalamualaikum

Restu: waalaikumusalam

Dan mereka pun masuk ke kelas masing-masing hingga bel pulang berdering yang menandakan KBM telah selesai.

Restu tersenyum sendiri dalam kamarnya, lalu Si Dodi menyindir nya karena tidak seperti biasanya dia tersenyum sendiri. Ades berpendapat bahwa restu kerasukan jin atau lagi belajar teater. Pada akhirnya Dodi dan Ades memberikan restu semangat dan juga merasa senang mendengar hal itu. 

Namun... Ketika malam hari didalam kamar ada 7 anak yang sedang berkumpul dan bermain bersama. Si Dodi memulai pembicaraan "hei teman-teman semua pada tau gak neh ada berita baru". Si Abdul Sangat penasaran dengan barita itu lalu Meraka semua saling sharing dan tertawa bersama. Doni mengira Abdul akan senang namun sebaliknya. Abdul marah karena orang yang dia dekati selama ini (Dinda) didekati juga oleh sahabat nya. Restu tidak peduli akan kebaikan Abdul selama ini, dia menantang Abdul dengan nada tinggi dan menunjukk wajah Abdul dengan penuh amarah. Tanpa banyak bicara Abdul menerkam wajah restu dan begitu juga sebaliknya tapi perkelahian itu dapat dihentikan oleh teman temannya dengan di pisahkan.

Disini Adit selalu menjadi penengah diantara sahabat nya. Dia berani memisahkan kedua sahabat nya itu dengan tenang dan Adit juga mengingatkan bahwa mereka sudah kelas akhir di SMA yang akan menempuh ujian dan lulus nanti nya.

Restu dan Abdul akhirnya berdamai dan bersahabat kembali.