Pendahuluan
Indikator asam basa merupakan alat penting dalam kimia untuk menentukan sifat keasaman atau kebasaan suatu larutan. Secara konvensional, indikator asam basa seperti kertas lakmus atau larutan fenolftalein sering digunakan. Namun, ada banyak bahan alami yang dapat berfungsi sebagai indikator asam basa, yang tidak hanya ramah lingkungan tetapi juga mudah diakses dan ekonomis.
Pada percobaan ini, kita akan mengeksplorasi penggunaan bahan-bahan alami seperti bunga sepatu, kubis ungu, dan kunyit sebagai indikator asam basa. Bahan-bahan ini mengandung senyawa pigmen yang dapat berubah warna ketika bereaksi dengan asam atau basa, memungkinkan kita untuk mengidentifikasi sifat larutan yang diuji. Pendekatan ini tidak hanya memberikan wawasan praktis tentang kimia indikator, tetapi juga memperkenalkan cara yang lebih berkelanjutan untuk melakukan eksperimen kimia sederhana.
Tujuan utama dari percobaan ini adalah untuk mengamati perubahan warna yang terjadi ketika bahan-bahan alami tersebut digunakan sebagai indikator asam basa, serta untuk mengevaluasi efektivitasnya dibandingkan dengan indikator sintetik. Dengan pemahaman ini, diharapkan dapat memberikan alternatif yang lebih aman dan ramah lingkungan dalam pembelajaran kimia dasar di sekolah maupun dalam eksperimen sederhana di rumah.
pembahasanÂ
Gambar tersebut merupakan tabel hasil percobaan perubahan warna beberapa bahan saat diekstraksi dan dicampur dengan asam atau basa. Berikut adalah analisis dari tabel tersebut:
1. Kunyit:
  - Warna Asli: Kuning
  - Ekstrak: Kuning
  - Ekstrak + Asam: Kuning
  - Ekstrak + Basa: Coklat Kemerahan
  - Indikator: Basa
2. Bawang Merah:
  - Warna Asli: Merah
  - Ekstrak: Merah Muda
  - Ekstrak + Asam: Merah Muda
  - Ekstrak + Basa: Kuning
  - Indikator: Basa
3. Bawang Putih:
  - Warna Asli: Putih
  - Ekstrak: Hijau
  - Ekstrak + Asam: Hijau
  - Ekstrak + Basa: Hijau
  - Indikator: -
4. Lengkuas:
  - Warna Asli: Putih
  - Ekstrak: Putih
  - Ekstrak + Asam: Putih
  - Ekstrak + Basa: Putih Gelap
  - Indikator: Basa