Mohon tunggu...
Mochamad Iqbal
Mochamad Iqbal Mohon Tunggu... Guru - Penulis | Pengajar | Penikmat Film

Nominasi Best in Fiction 2023, senang membaca buku-buku filsafat. | Penulis Novel Aku Ustadz Matote | Penulis Antologi Cerpen Isnin di Tanah Jawa, Kumpulan Para Pemalas. | Menulis adalah cara untuk mengabadikan pikiran, dan membiarkannya hidup selamanya.|

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Dia Sedang Menantiku di Pintu Surga

12 Mei 2024   20:23 Diperbarui: 12 Mei 2024   20:46 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar oleh pixabay dari pexel.com

Mengapa semua manusia di atas wajah bumi ini selalu mempertanyakan tentang surga? Sepertinya manusia-manusia itu tidak mengerti arti kata surga. Mungkin saja mereka, manusia-manusia itu hanya mendengar tentang surga tanpa pernah mengerti maknanya.

Mereka salah, karena mereka berfikir surga itu sesuatu yang indah, sesuatu yang tidak pernah nampak di mata manusia, tempat melampiaskan nafsu-nafsu yang selalu terlarang, tempat kesenangan yang abadi.

Mereka, manusia-manusia itu tidak juga percaya dengan ucapanku, untuk apa aku berdusta, aku katakan pada mereka, kalau dia sedang menantikanku di pintu surga, lalu, mereka mencemoohku, lantas, apa salahku?

"Mana mungkin, Badrun!" sangkal Cecep, dia lah manusia yang paling tegas menentang ucapan-ucapanku

"Kenapa, enggak mungkin?" tanyaku, sorot mataku penasaran, aku ingin menantikan jawaban yang keluar dari mulut Cecep.

"Hei, Badrun... ibadah aja enggak pernah, lalu, kamu mengharap surga?" Cecep menunjukku, suatanya agak meninggi ketika mengatakan kalimat itu. Aku sama sekali tidak sakit hati dengan ucapan Cecep, tapi, aku penasaran, bagaimana Cecep bisa dengan entengnya mengatakan aku tidak pernah ibadah? tunggu! atau jangan-jangan Cecep tidak mengerti makna dari ibadah?

"Cep, ibadah itu apa?" 

"Ibadah aja kamu enggak tau, Badrun?" Cecep mengejekku, dia menepuk pundakku, "Hahahaha... udahlah, enggak usah ngomong surga!" ucap Cecep sambil tertawa terpingkal-pingkal.

Cecep lantas pergi meninggalkanku setelah mengatakan hal itu.

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun