Mohon tunggu...
Mochamad Iqbal
Mochamad Iqbal Mohon Tunggu... Guru - Penulis | Pengajar | Penikmat Film

Nominasi Best in Fiction 2023, senang membaca buku-buku filsafat. | Penulis Novel Aku Ustadz Matote | Penulis Antologi Cerpen Isnin di Tanah Jawa, Kumpulan Para Pemalas. | Menulis adalah cara untuk mengabadikan pikiran, dan membiarkannya hidup selamanya.|

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Karena ia Cantik Tanpa Gincu dan Bedak

22 November 2023   08:08 Diperbarui: 22 November 2023   08:21 207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar dari pexel.com

Penampilan kau pun sama seperti film-film asing itu, entah apa yang kau pakai, mungkin menurut kau itu cantik, seksi, menawan. Wajah kau pun mirip seperti Joker, bibir merah, pipi putih, sama seperti badut di pasar malam.

"Bang," panggil Ijon, teman satu kos. "Datang lagi itu pacar abang."

"Kau suruh saja dia pulang," balasku.

"Tak mau pergi dia bang, dia mau tunggu sampai Magrib katanya."

Seperti itu terus kelakuan kau, entah sampai kapan.

***

HUJAN, sudah dua hari ini pohon manggis di belakang kampus Samsul di tebang dahan-dahannya, karena hujan angin, sehingga pihak kampus memutuskan untuk memotong beberapa dahan, hal itu menyebabkan berada di bawahnya tidak lagi menyejukkan.

Samsul terpaksa mencari tempat baru agar ia bisa duduk dibawahnya lalu menulis. Beruntung pula dia karena Millah tidak akan bisa menemuinya di tempat baru itu nanti.

Setelah berjalan mencari-cari tempat yang tepat di sekeliling kampus, akhirnya Samsul menemukan satu tempat yang menurutnya tempat yang cocok untuk dirinya.

Sebuah warung kopi, ia pun baru tahu ternyata ada warung kopi di belakang kampusnya, ia memang bukan penjelajah, yang ia tahu hanya kata-kata saja.

"Kopi cie," pintanya ketika ia masuk kedalam warung itu. Samsul langsung menghempaskan tubuhnya ke sebuah bangku rotan di meja paling belakang di warung itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun