"Iya."
Nayla segera berlari keluar menemui pengemis tua itu, terlihat Nayla sedang berdiskusi dengan si buta, namun akhirnya pengemis tua itu melepaskan pegangannya. Ia berjalan mengikuti langkah Nayla masuk kedalam rumah.
Ketika pengemis tua itu melangkahkan kakinya masuk kedalam rumah, tiba-tiba lampu di dalam rumah berkedip-kedip, lalu terjadi guncangan seperti terjadi gempa, lalu semuanya gelap.
***
"Pak... Pak..." Aku terbangun, tapi aku bingung, karena aku terbangun sedang berada di dalam sebuah mobil mewah, sepertinya ini adalah limousine. Seseorang di depanku membangunkanku.
"Dimana saya, kita mau kemana ya?" tanyaku.
"Kita sedang menuju Silicon valley, sebentar lagi akan ada Pers Conference untuk launcing produk baru bapak," jawab wanita yang berpakaian seksi yang sedang duduk di depan saya dengan tatapan yang bingung. Aku pun semakin bingung.
"Nayla di mana?" tanyaku
"Nayla ... Oh, Nayla istri bapak, maaf, maksud saya mantan istri bapak?" wanita itu menatapku, seperti sedang menunggu jawaban, "Dia sibuk dengan bisnis kosmetiknya, Pak ... kan bapak sendiri yang curhat sama saya waktu itu."
Mata radit terbelalak mendengar wanita seksi itu berbicara, seharusnya ia memilih pengemis gendut dan buta yang bernama Tresno itu.
"Nayla," ucap Radit lirih dengan linangan air mata.