Mohon tunggu...
Mochamad Iqbal
Mochamad Iqbal Mohon Tunggu... Guru - Penulis | Pengajar | Penikmat Film

Nominasi Best in Fiction 2023, senang membaca buku-buku filsafat. | Penulis Novel Aku Ustadz Matote | Penulis Antologi Cerpen Isnin di Tanah Jawa, Kumpulan Para Pemalas. | Menulis adalah cara untuk mengabadikan pikiran, dan membiarkannya hidup selamanya.|

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Aku Hanya Akan Menikah dengan Gadis Indonesia Saja

23 Oktober 2023   08:08 Diperbarui: 23 Oktober 2023   08:31 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

***

Setelah pertemuan pertamaku di restoran, aku dan Claire mulai berkomunikasi melalui telepon. Perlahan-lahan kami saling bertukar cerita tentang kami, pekerjaan kami, hobi kami, serta hal-hal lain yang menarik bagi kami.

Aku dan Claire merasa bahwa aku memiliki banyak kesamaan, sama-sama suka masak dan makan, sama-sama suka seni dan musik, sama-sama suka wisata dan belajar budaya baru. Kami juga merasa bahwa kami saling tertarik secara fisik juga emosional. kami merasa bahwa kami telah menemukan pasangan yang sempurna.

Namun, kami juga memiliki banyak perbedaan. kami berasal dari negara yang berbeda, berbicara bahasa yang berbeda, memiliki latar belakang yang berbeda, dan memiliki selera yang berbeda. kami harus menghadapi berbagai hambatan yang menguji hubungan kami.

Salah satu hambatan yang kami hadapi adalah perbedaan bahasa. Meskipun aku bisa berbicara bahasa Prancis dengan lancar, aku masih sering salah mengucapkan atau salah memahami kata-kata atau ungkapan yang digunakan oleh Claire. Begitu juga sebaliknya, meskipun Claire bisa berbicara bahasa Inggris dengan baik, dia masih kesulitan untuk mengerti atau mengucapkan kata-kata atau ungkapan dalam bahasa Indonesia yang aku ajarkan.

Hal ini sering menyebabkan kesalahpahaman atau kebingungan di antara kami. Misalnya, ketika aku mengatakan bahwa aku sangat mencintai Claire, aku mengucapkan "Je t'aime beaucoup", yang berarti "Aku sangat mencintaimu" dalam bahasa Prancis. Namun, Claire salah mendengar kata "beaucoup" sebagai "beau cul", yang berarti "pantat yang bagus" dalam bahasa Prancis. Claire merasa tersinggung lalu marah, kemudian menamparku.

Atau ketika Claire ingin mengatakan bahwa dia sangat kagum denganku, dia mengucapkan "You are amazing", yang berarti "Kamu luar biasa" dalam bahasa Inggris. Namun, aku salah dengar kata "amazing" sebagai "amiseng", yang terdengar seperti menghinaku, karena wajahku memang seperti orang Tionghoa. aku kecewa lalu menjauhkan diri dari Claire.

Bukan hanya itu, ada hambatan lain yang kami hadapi, yaitu perbedaan cita rasa. Meskipun aku dan Claire sama-sama suka masak dan makan, kami memiliki selera yang berbeda, terhadap rasa masakan yang enak dan yang tidak. Aku lebih suka makanan yang pedas, manis, asam, atau gurih, sedangkan Claire lebih suka makanan yang ringan, segar, asin, atau asam.

Hal-hal seperti ini sering menyebabkan perdebatan juga perselisihan di antara kami. Misalnya, ketika aku membuat soto ayam untuk Claire, aku menambahkan banyak cabai rawit ke dalam kuahnya. Claire merasa bahwa kuahnya terlalu pedas, dan membuat lidahnya terbakar. Dia tidak bisa menikmati hidangan itu, Claire marah karena mulutnya terbakar.

Atau ketika Claire membuat quiche lorraine untukku, dia menggunakan keju parmesan yang tajam dengan ham yang asin. Aku merasa bahwa hidangan itu terlalu asin, yang membuat tenggorokanku kering. Dia tidak bisa menelan hidangan itu, hingga akhirnya aku harus meminum air kelapa bergelas-gelas untuk melembabkan tenggorokanku.

Permasalahan yang paling menyebalkan adalah perbedaan budaya. Meskipun aku dan Claire sama-sama menyukai seni dan musik, kami memiliki pandangan yang berbeda tentang genre. Aku lebih suka seni atau musik yang berwarna-warni, dinamis, serta ekspresif, sedangkan Claire lebih suka seni atau musik yang elegan, klasik, juga halus.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun