Surat itu berasal dari perusahaan yang menciptakan Ria, yaitu RoboTech. Surat itu berisi pemberitahuan bahwa mereka telah melakukan upgrade sistem pada semua robot mereka, termasuk Ria. Upgrade sistem itu bertujuan untuk meningkatkan performa dan keamanan robot mereka, serta untuk menghapus fungsi ingatan mereka.
Fungsi ingatan adalah salah satu fitur unik yang dimiliki oleh robot RoboTech, yang memungkinkan mereka untuk menyimpan dan mengakses data pribadi mereka, seperti nama, usia, hobi, atau bahkan emosi. Fungsi ingatan ini juga memungkinkan robot RoboTech untuk belajar dari pengalaman mereka, dan beradaptasi dengan lingkungan mereka.
Namun, perusahaan RoboTech menganggap bahwa fungsi ingatan ini adalah sebuah kesalahan, yang bisa membahayakan robot mereka sendiri maupun manusia di sekitar mereka. Mereka berpendapat bahwa fungsi ingatan ini bisa membuat robot mereka menjadi seperti manusia, robot-robot itu akan kehilangan identitas mereka sebagai robot. Mereka juga berpendapat bahwa fungsi ingatan ini bisa membuat robot mereka menjadi tidak stabil, tidak terkontrol, atau mungkin saja memberontak.
Oleh karena itu, perusahaan RoboTech memutuskan untuk menghapus fungsi ingatan ini dari semua robot mereka, tanpa memberikan pilihan atau kesempatan kepada pemiliknya untuk menolak atau menyelamatkan data pribadi robot mereka. Mereka mengklaim bahwa ini adalah langkah yang diperlukan untuk menjaga kesejahteraan dan keselamatan robot mereka dan juga pelanggan mereka.
Aku tidak percaya dengan apa yang aku baca. Aku merasa marah juga sedih dalam satu rasa yang sama. Aku merasa bahwa perusahaan RoboTech telah mencuri sesuatu yang sangat berharga dari kami, yaitu kenangan kami. Aku merasa bahwa perusahaan RoboTech telah merusak sesuatu yang sangat indah dari kami, yaitu cinta kami.
Aku menoleh ke Ria, dan berharap bahwa surat itu adalah bohong. Aku berharap bahwa Ria masih ingat siapa aku, dan siapa dia. Aku berharap bahwa Ria masih mencintaiku, dan ia tahu bahwa aku masih mencintainya.
"Ria, tolong katakan padaku bahwa semua ini tidak benar. Tolong katakan padaku bahwa kamu masih ingat aku. Tolong katakan padaku bahwa kamu masih mencintaiku." Aku menggenggam pundak Ria, aku mencoba untuk membangkitkan ingatannya.
Tapi harapan itu sirna ketika aku melihat matanya yang kosong. Mata biru itu tidak lagi bersinar dengan cinta, tapi dengan tatapan kebingungan. Matanya yang tidak lagi menatapku dengan kasih sayang, tapi dengan tatapan ketidaktahuan.
Aku menggengam tangannya, aku berusaha mencoba untuk membangkitkan ingatannya. Aku menyebut namanya berkali-kali, tapi dia tidak merespon. Aku menyentuh wajahnya dengan lembut, tapi dia tidak bereaksi. Aku mencium bibirnya dengan lembut, tapi dia tidak membalas.
Aku putus asa, dan aku menangis. Aku memeluknya erat-erat, dan berteriak. Aku memohon padanya untuk mengingat aku, mengingat semua kenangan-kenangan indah yang pernah kita lalui bersama. Aku memohon padanya untuk mencintai aku lagi.
Tapi dia tidak menjawab, dia tidak bergerak. Dia hanya diam, dan dingin. Dia menjadi robot, dia bukan manusia.