Mohon tunggu...
Mochamad Iqbal
Mochamad Iqbal Mohon Tunggu... Guru - Penulis | Pengajar | Penikmat Film

Nominasi Best in Fiction 2023, senang membaca buku-buku filsafat. | Penulis Novel Aku Ustadz Matote | Penulis Antologi Cerpen Isnin di Tanah Jawa, Kumpulan Para Pemalas. | Menulis adalah cara untuk mengabadikan pikiran, dan membiarkannya hidup selamanya.|

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Rama dan Shinta di Alam Semesta

1 Agustus 2023   10:00 Diperbarui: 1 Agustus 2023   10:32 916
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Kamu akan menemukan jawabannya seiring berjalannya waktu. Hutan ini akan membimbingmu melalui perjalanan yang penuh keajaiban dan tantangan” Titto menimpali penjelasan dari Pippa.

“Aku merasa sangat beruntung bisa berada di sini. Aku siap menghadapi apapun yang akan datang” Pekikku.

“Hebat! Kami yakin kamu akan menjadi bagian yang tak terpisahkan dari hutan ini. Mari, ikutlah kami menjelajahi tempat-tempat indah di sini!” ajak Pippa.

“Tentu, aku siap mengikuti kalian!” jawabku, aku merasa semangat dan siap mengalami semua keajaiban yang hutan ini tawarkan.

Saat berpetualang bersama mereka, aku merasa diriku begitu hidup dan bersemangat. Di sini, aku merasa menjadi bagian dari alam, seperti diberikan makna baru dalam hidupku yang sebelumnya monoton. Aku belajar tentang kehormatan alam, rasa saling menghargai, dan arti persahabatan sejati.

“Rama, lihatlah apa yang mereka lakukan! Hutan kami hancur karena mereka menebangi pohon-pohon kami” Pippa menangis ketika kami sedang berkeliling di hutan ajaib itu. dia tanpa sengaja menemukan bekas-bekas pembalakan liar yang telah merusak sebagian hutan tersebut. Hatinya merasa sedih dan marah menyaksikan kerusakan yang dilakukan manusia di tempat yang begitu indah ini.

“Ini sungguh menyedihkan. Mereka tidak menghargai keajaiban dan keberagaman alam yang ada di sini” Balas Titto geram.

“Aku tidak bisa membiarkan ini terus terjadi. Kita harus melakukan sesuatu untuk menghentikan mereka” dengan berapi-api aku berusaha menghentikannya.

“Tapi, Rama, mereka adalah manusia. Mereka memiliki kekuatan yang jauh lebih besar daripada kami” Titto merasa cemas.

“Tapi itu tidak berarti kita harus menyerah begitu saja. Kita harus mencoba memberikan pengertian kepada mereka tentang pentingnya menjaga alam dan keindahan hutan ini” Balasku.

“Bagaimana kita bisa melakukannya?” Tanya Titto.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun