Mohon tunggu...
Mochamad Iqbal
Mochamad Iqbal Mohon Tunggu... Guru - Penulis | Pengajar | Penikmat Film

Nominasi Best in Fiction 2023, senang membaca buku-buku filsafat. | Penulis Novel Aku Ustadz Matote | Penulis Antologi Cerpen Isnin di Tanah Jawa, Kumpulan Para Pemalas. | Menulis adalah cara untuk mengabadikan pikiran, dan membiarkannya hidup selamanya.|

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Detektif Bell Boy

31 Juli 2023   10:00 Diperbarui: 31 Juli 2023   10:05 321
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar Cerpen Detektif Bellboy, foto oleh Cottonbro Studio dari pexel.com

Aku memutuskan untuk menyusup ke ruangan sebelah yang tidak terkunci dengan harapan bisa mendengar pembicaraan mereka dengan lebih jelas. Dengan perlahan, aku masuk ke dalam dan bersembunyi di balik tirai tipis. Dari tempat persembunyian itu, aku dapat mendengar mereka berbicara dengan suara pelan.

"bagaimana rencana tersebut? Semuanya sudah siap kan?" tanya pria bertubuh kekar.

"Ya, semuanya telah kami persiapkan dengan baik," jawab pria misterius itu.

Aku berusaha fokus untuk mencari petunjuk lebih lanjut tentang apa yang sedang direncanakan. Sayangnya, mereka berbicara dengan bahasa yang agak samar-samar, dan aku hanya dapat menangkap beberapa kata kunci seperti dokumen, transfer, dan rahasia besar.

Sementara aku berusaha menyusun potongan informasi yang aku dapatkan, tiba-tiba aku mendengar langkah berat mendekat ke arah ruangan tempat aku bersembunyi. Tanpa pikir panjang, aku bergegas ke luar dari ruangan dan menyelinap ke lorong yang gelap.

Aku sadar kalau penyelidikanku telah ketahuan dan mungkin akan mengancam keselamatanku. Namun, ketertarikanku dalam memecahkan misteri ini lebih besar daripada ketakutanku. Aku memutuskan untuk tetap bersikap hati-hati, serta tidak menyerah dalam mencari tahu apa yang sedang terjadi.

Sesampainya di rumah aku berpikir keras bagaima cara yang aman agar aku dapat melanjutkan penyelidikan itu. Aku ingat bahwa di kamar 313, ada telepon untuk tamu dengan nomor langsung ke resepsionis hotel. Mungkin aku bisa meminta bantuan dari rekan kerja untuk mencari informasi lebih lanjut tanpa menimbulkan kecurigaan.

Keesokan harinya, dengan wajah yang cerah dan semangat yang membara, aku menemui, Bella, yang bekerja sebagai resepsionis hotel. Dengan sangat hati-hati aku menjelaskan situasi yang aku alami semalam, aku meminta Bella untuk membantuku menyelidiki lebih lanjut.

Bella merasa tertarik dengan kejadian yang aku ceritakan, ia ingin membantuku. kami menyusun rencana untuk mencari tahu lebih banyak tentang pria misterius dan Pak Pison tanpa menimbulkan kecurigaan.

Kami mulai melacak tamu yang menginap di kamar 313 selama beberapa minggu terakhir. kami mencatat semua aktivitas yang mencurigakan dari tamu-tamu tersebut. Selain itu, kami juga mencoba melacak latar belakang pria misterius dan Pak Pison untuk mencari hubungan keterlibatan mereka.

Proses penyelidikan kami membutuhkan ketelitian yang akurat. Kami mencatat setiap detail bukti yang kami dapatkan dan kami berbicara secara diam-diam agar tidak menimbulkan kecurigaan. Semakin banyak kami mengumpulkan informasi, semakin jelas gambaran rencana kriminal dari mereka berdua.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun