Mohon tunggu...
Mochamad Iqbal
Mochamad Iqbal Mohon Tunggu... Guru - Penulis | Pengajar | Penikmat Film

Nominasi Best in Fiction 2023, senang membaca buku-buku filsafat. | Penulis Novel Aku Ustadz Matote | Penulis Antologi Cerpen Isnin di Tanah Jawa, Kumpulan Para Pemalas. | Menulis adalah cara untuk mengabadikan pikiran, dan membiarkannya hidup selamanya.|

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Sabda Sebuah Cahaya

10 Juli 2023   08:00 Diperbarui: 10 Juli 2023   08:04 218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"berangkatlah besok pagi, malam ini tidurlah disini" sambungnya.

Pagi ini dengan semangat yang bergelora aku menerima tugas tersebut dan berangkat mencari sumber cahaya pertama. aku menjelajahi sungai yang gemericik, hutan yang rimbun, dan gunung yang menjulang tinggi. Setelah pencarian yang panjang, aku menemukan sumber cahaya yang pertama di dalam gua yang gelap. Cahaya itu menerangi gua yang gelap, cahaya itu memberikanku pemahaman tentang keberanian.

Dengan semangat yang membara, aku melanjutkan pencarianku, sumber cahaya yang kedua. Aku menjelajahi danau yang tenang, padang rumput yang luas, dan tempat-tempat yang indah. Akhirnya, aku menemukan sumber cahaya yang kedua di tengah hutan bambu yang sangat lebat. Cahaya itu mengajarkan padaku tentang kesabaran.

Aku terus berusaha mencari tiga sumber cahaya lainnya dengan tekad dan semangat yang kuat. Aku mencari sumber cahaya yang ketiga di puncak gunung yang berkabut, aku tidak dapat melihat dengan jelas jarak pandangku sangat pendek, dengan keteguhan hati yang kuat akhirnya aku menemukannya cahaya itu berpendar diantara kabut yang sangat tebal, cahaya itu memberikanku pemahaman tentang ketekunan.

Sumber cahaya yang keempat aku temukan di tengah-tengah taman bunga yang sangat indah, cahaya itu mengajarkanku tentang keindahan dan apresiasi. Akhirnya, sumber cahaya yang kelima aku temukan di pesisir pantai yang berkilauan, cahaya itu mengajarkan aku tentang ketenangan dan kehadiran.

Setelah menemukan kelima sumber cahaya itu, aku kembali ke rumah penyihir tua dengan perasaan yang penuh dengan sukacita. Penyihir tua itu menyambutku dengan senyuman bangga.

"Amara, kau telah berhasil menemukan lima sumber cahaya yang mencerahkan. Setiap cahaya itu memiliki hikmah dan nasehatnya sendiri. Keberanian, kesabaran, ketekunan, keindahan, dan ketenangan adalah kunci untuk menjalani hidup dengan bijaksana," kata penyihir tua dengan penuh kehangatan.

aku sangat berterima kasih kepada penyihir tua dan bertanya, "Apa maksud dari semua cahaya-cahaya itu, Penyihir Tua?"

Penyihir tua itu tersenyum dan berkata, "Amara. terapkanlah kebijaksanaan yang telah kamu pelajari dari sumber cahaya-cahaya itu di setiap langkah kehidupmu. Gunakan keberanianmu untuk menghadapi rintangan, bersabarlah ketika menghadapi kesulitan, tetap tekun dalam mencapai impianmu, hargai keindahan yang ada di sekitarmu, dan temukan ketenangan dalam hatimu. Dengan menggabungkan semua itu, kau akan menjalani hidup yang penuh dengan kebijaksanaan dan kedamaian."

A ku menyadari bahwa nasehat itu tak ternilai harganya. Aku kembali ke desa dengan pemahaman yang dalam tentang arti hidup. Setiap hari, aku menerapkan nasehat penyihir tua dalam tindakan dan pikiranku. Aku berbagi kisah dengan orang-orang di sekitaku, aku akan membawa cahaya kebaikan kepada orang lain.

Aku yakin bahwa nasehat yang berharga bukan hanya kata-kata yang terucap, tetapi pengalaman hidup yang aku jalani dan hikmah yang aku petik dari perjalanan hidup ini. Keberanian, kesabaran, ketekunan, keindahan, dan ketenangan adalah bimbingan yang akan membantuku mengarungi perjalanan hidup dengan bijaksana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun