Kenakalan remaja yang semakin meningkat akhir-akhir ini merupakan cermin dari krisis moral yang sedang dihadapi oleh generasi muda saat ini. Berbagai tindakan negatif seperti tawuran, penyalahgunaan narkoba, bullying, dan perilaku menyimpang lainnya menunjukkan adanya degradasi nilai-nilai karakter yang seharusnya dimiliki oleh para remaja.
Permasalahan ini harus segera ditangani secara komprehensif oleh berbagai pihak, mulai dari keluarga, sekolah, masyarakat, hingga pemerintah. Penguatan pendidikan karakter, pengawasan yang lebih ketat, serta pemberian teladan yang baik dari orang-orang di sekitar remaja menjadi kunci untuk mengembalikan moral generasi muda.
Jika krisis moral ini tidak segera diatasi, dikhawatirkan akan berdampak buruk bagi masa depan bangsa. Oleh karena itu, mari kita bersama-sama menjadi bagian dari solusi untuk membangun generasi muda yang berakhlak mulia dan mampu menjadi penerus bangsa yang lebih baik kedepannya dan berkontribusi positif bagi kemajuan Indonesia.
Daftar Rujukan :
- Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI). (2022). Data Kasus Pengaduan Anak Berdasarkan Klaster Perlindungan Anak Tahun 2021. Diakses dari https://www.kpai.go.id/publikasi/data-kasus
- Lickona, T. (2012). Educating for Character: How Our Schools Can Teach Respect and Responsibility. New York: Bantam.
- Giddens, A. (2003). Runaway World: How Globalization is Reshaping Our Lives. New York: Routledge.
- Berkowitz, M. W., & Bier, M. C. (2005). What Works in Character Education: A Research-Driven Guide for Educators. Washington, DC: Character Education Partnership.
- https://en.wikipedia.org/wiki/Juvenile_delinquency
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H