Mohon tunggu...
Fais Ahmad
Fais Ahmad Mohon Tunggu... Arsitek - Kw kw kw

Wirausaha

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kehidupan

9 Juli 2019   19:16 Diperbarui: 11 Juli 2019   09:32 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Begitu tipis
kebahagian dan kesedihan saling berganti
Hadirnya tak dapat kita duga dan perginya pun tak dapat kita tunda
Tawa kadang berganti menjadi derai air mata
Suka bisa berubah sekap menjadi duka nistapa

Kebahagian dan kepedihan hidup menjadi sebuah mesteri saling-silang,  saling menindih, kadang jiwa menjadi kecil dan hanya mampu merintih
Hari gemilang,  hati yang terang
Jiwa yang riang tanpa permisi menjadi kelam
Hidup seperti sebuah teka-teki, seperti sebuah mesteri

Surabaya, 09 Juli 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun