Hari-hari berlalu, dan Soekarno terus berkarya dalam keterbatasan. Ia menulis naskah-naskah penting yang kelak akan menjadi fondasi bagi bangsa ini. Di bawah pohon sukun itu, ia sering berkumpul dengan para pemuda dan penduduk setempat, berbagi visi tentang masa depan yang lebih baik.
Pengasingan di Ende bukanlah akhir dari perjuangan, tetapi justru menjadi awal dari kebangkitan semangat yang lebih kuat. Dari tempat yang sunyi ini, lahir harapan baru yang akan mengantarkan Indonesia menuju gerbang kemerdekaan.
Di Ende, Soekarno menemukan kedamaian dalam keterasingan, dan dari keterasingan itulah lahir kekuatan untuk memimpin bangsa menuju kemerdekaan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H