Mohon tunggu...
Iqbal Lombok
Iqbal Lombok Mohon Tunggu... Sales - Berusaha memberi manfaat bagi peradaban

Selalu berusaha menganalisa masalah dengan menggunakan otak kanan. Juga mengelola Blog pribadi, aspirasiinspirasi@blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Opa Riedl & Strategi Barunya

10 Desember 2016   08:41 Diperbarui: 10 Desember 2016   09:05 970
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Salam Bola,

Timnas kita sejauh ini telah berhasil mengejutkan khalayak bola Asia Tenggara, setelah keberhasilannya menembus babak akhir dari turnamen sepak bola se-Asia Tenggara edisi 2016 ini.

Berangkat dengan status tidak diunggulkan, serta berada di grup neraka karena tergabung dengan tim langganan juara (Thailand & Singapura) serta sang tuan rumah Philipina, wajar bila kiprah timnas diprediksi hanya sampai penyisihan grup untuk kemudian kemas koper pulang ke tanah air.

Pesimisme semakin membuncah manakala di partai perdana ditekuk Thailand 4-2. Dipartai kedua, keadaan mulai membaik kala menahan imbang tuan rumah filipina 2-2, hingga akhirnya di partai ketiga Timnas mampu keluar dari lubang jarum saat hempaskan Singapura 2-1 serta di saat bersamaan Thailand kalahkan filipina 1-0.

Partai semIFinal kontra Vietnam, lagi lagi Timnas tidak diunggulkan, karena pada partai ujicoba sebelum turnamen Timnas kalah di Hanoi 3-2. Tapi Fakta di lapangan berkata lain, kita bisa atasi Vietnam dengan agregat 4-3...

So.. apa strategi baru Riedl hingga Timnas bisa melangkah sedemikian jauh dengan sebuah Fakta mengejutkan lainnya adalah Timnas kita selalu konsisten cetak 2 gol di setia pertandingan serta selalu kebobolan juga. Mari kita bahas...

Pemilihan Pemain

Opa Riedl diberi wewenang penuh untuk pilih pemain oleh PSSI dengan syarat bahwa skuad Timnas 70% harus pemain muda, serta dari masing masing klub di Liga Indonesia maksimal 2 pemain.. nah loh...Mungkin ini adalah misi konyol bagi pelatih yang berjiwa pesimis, tapi ini adalah misi pembuktian bagi seorang Riedl.

Maka yang terjadi, opa Riedl bekerja dengan tanpa beban yang terlalu berat, tanpa intevensi yang tidak perlu, opa juga bisa bekerja lebih leluasa. Dia banyak panggil pemain muda, dia juga panggil pemain yang tidak terlalu dikenal orang, pemain yang bahkan tidak pernah/malu bermimpi jadi pemain timnas. So hasilnya, Riedl mendapatkan pemain yang memiliki kebugaran yang lebih ( karena muda dan mau digenjot dengan latihan Fisik ) serta pemain yang memiliki motivasi lebih. Tidak ada lagi pemain yang berstatus bintang, serta Riedl mampu memadukannya dengan pemain senior dengan mengedepankan pendekatan tanggung jawab melalui penunjukan Boaz Salossa sebagai kapten Timnas.

Perang Psy War

Sebelum turnamen Opa Riedl memberikan sanjungan kepada Vietnam sebagai tim kuat yang pantas diunggulkan menjuarai turnamen AFF edisi 2016 ini. Selanjutnya dalam jumpa media di Manila bersama para pelatih yang tergabung di grup A, opa Riedl menyampaikan “kesulitannya” menangani Timnas kali ini, karena sanksi FIFA yang berakibat sepakbola nasional vakum, pembatasan pemanggilan pemain dari tiap klub hingga masalah cedera pemain.

Sanjungan dan keluhan tersebut, setidaknya “melenakan” kubu lawan. Tim lawan memandang timnas sebagai tim yang lemah karena tidak ada bintang serta lama tidak “ berlatih “. Dampaknya mereka rasakan saat bertemu langsung dengan Timnas di lapangan. Thailand yang merasa sudah unggul “mudah” 2-0 dibabak pertama, terkaget kaget saat di awal babak kedua timnas bisa samakan skor 2-2, meskipun skor akhir mereka unggul 4-2 tapi setidaknya Thailand sempat merasakan taji Timnas yang gahar. Demikian pula filipina yang dua tahun lalu gunduli kita 4-0, serta diunggulkan di turnamen tahun ini serta berstatus sebagai tuan rumah juga dibuat terkejut dengan keliaran dan kebuasan lini serang Timnas. Mereka hampir kalah 2-1 sebelum akhirnya menyamakan skor menjadi 2-2 melalui tendangan bebas Younghusband.

Skema Permainan

Bila saat ujicoba opa Riedl tampak ‘keukeuh” dengan skema 4-4-2 yang dipertahankan hingga partai kedua turnamen, maka sejak partai ketiga hingga kelima opa Riedl menggunakan skema yang berbeda dengan skema inti 4-3-3, yang tentunya sulit ditebak oleh kubu lawan, seperti menempatkan dua gelandang serang bersamaan, menggunakan dua gelandang bertahan bersamaan, hingga menggunakan skema menempatkan 1,5 striker.

Ujicoba yang smart

Bila di era kepelatihan sebelumnya ( setidaknya dalam 10 tahun terakhir ) Timnas hampir selalu bahkan bisa dikata setengah wajib berujicoba dengan Timor Leste dan klub lokal, maka Timnas kali ini tidak ada lagi agenda itu, melainkan berujicoba dengan negara peserta turnamen. Karena, kalau kita kaji lebih dalam berujicoba dengan Timor Leste yang memetik banyak manFFaat adalah Timor leste, bukan Timnas kita. Serta jangan lupa, Timnas edisi ini “ berani “ ujicoba dikandang lawan (Vietnam).

Saya rasa itu semua adalah strategi terbaru opa Riedl dalam menangani Timnas edisi ketiga baginya ini. Semoga melawan Thailand tanggal 14 & 17 Desember Opa Riedl bisa menemukan strategi jitu menjinakkan the war elephant, semoga pemain bisa terapkan strategi itu dengan baik serta semoga doa kita untuk Timnas juara dikabulkan... Amiiin

Wassalaam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun