Mohon tunggu...
Iqball04
Iqball04 Mohon Tunggu... Freelancer - freelance

menulis

Selanjutnya

Tutup

Book

Bukan Soal Jutawan, Ini Arti Sesungguhnya Menjadi Kaya Menurut Buku NGOMONGIN UANG

12 September 2024   20:11 Diperbarui: 12 September 2024   20:18 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika mendengar kata "uang" apa yang pertama kali terlintas di pikiranmu? Sebagian besar dari kita mungkin membayangkan tumpukan uang tunai, rekening bank yang penuh, atau kehidupan mewah yang hanya bisa dicapai oleh para miliarder. Namun, buku "Ngomongin Uang" karya Glenn Ardi, penulis ini mengajak kita untuk melihat konsep kekayaan dengan cara yang sangat berbeda, yang mungkin belum pernah kita pikirkan sebelumnya. Buku ini bukan sekadar panduan tentang bagaimana menumpuk harta, melainkan bagaimana kita bisa mencapai hidup yang seimbang dan ideal sesuai dengan tujuan hidup masing-masing.

Buku ini menyajikan gagasan bahwa kekayaan tidak selalu diukur dari seberapa banyak uang yang kita miliki di rekening bank. Sebaliknya, kekayaan lebih pada kemampuan kita menjalani hidup yang kita impikan, hidup yang ideal menurut versi kita sendiri. Apa artinya? Kaya di sini adalah tentang memiliki keuangan yang cukup untuk mendukung tujuan hidup kita, tanpa harus menjadi miliarder atau jutawan. Besar kecilnya jumlah uang menjadi hal yang sangat subjektif, tergantung pada apa yang ingin kita capai dalam hidup. Setiap orang punya impian yang berbeda, dan buku ini menekankan bahwa tujuan finansial kita harus mencerminkan impian tersebut.

Buku Ngomongin Uang (dokpri)
Buku Ngomongin Uang (dokpri)
Untuk mencapai kondisi ideal ini, buku Ngomongin Uang mengajarkan bahwa langkah pertama adalah memastikan keuangan kita dalam kondisi sehat. Penulis memperkenalkan konsep piramida keuangan, yang bertujuan untuk membantu kita memahami bagaimana cara mencapai kestabilan finansial yang kokoh. Piramida ini berfungsi sebagai peta menuju kesehatan finansial, dimulai dari fondasi dasar hingga puncaknya, di mana kita bisa merasa aman dan nyaman dengan keuangan kita.

Salah satu hal yang menarik dari buku ini adalah pembahasannya tentang pentingnya mindset atau pola pikir tentang uang. Penulis menekankan bahwa mengelola keuangan bukan hanya tentang mencatat pengeluaran atau membuat rencana keuangan dengan detail. Lebih dari itu, buku ini menyoroti pentingnya melatih pikiran kita untuk memiliki kesabaran. Fokus yang diajarkan di sini adalah tentang mengarahkan perhatian pada tujuan jangka panjang daripada mencari kepuasan instan yang bersifat sementara. Hal ini mungkin terdengar klise, tapi dalam praktiknya, melatih diri untuk tidak tergoda oleh hal-hal kecil dalam jangka pendek sangat sulit. Buku ini membantu kita untuk lebih disiplin dalam meraih impian keuangan besar di masa depan.

Penulis juga memberikan beberapa strategi praktis untuk memulai perjalanan keuangan yang sehat. Salah satu strategi yang disarankan adalah mencatat pengeluaran harian, sehingga kita bisa memisahkan mana yang benar-benar penting dan mana yang hanya keinginan sesaat. Dengan mencatat pengeluaran ini, kita bisa lebih sadar akan kebiasaan kita dan mulai mengeliminasi hal-hal yang tidak relevan, sehingga kita bisa fokus pada hal-hal yang menjadi prioritas utama.

Untuk memudahkan pembaca dalam mengatur keuangan, pengeluaran di buku ini dibagi ke dalam 4 kuadran. Setiap kuadran membantu kita untuk lebih memahami di mana letak pengeluaran kita dan seberapa penting setiap pengeluaran tersebut.

1) Kuadran pertama adalah untuk pengeluaran yang penting dan rutin, seperti kebutuhan sehari-hari, beli bahan makanan, bayar listrik, air, dan transportasi.

2) Kuadran kedua, mencakup pengeluaran yang penting tapi tidak rutin, seperti perawatan kesehatan ke dokter atau  olahraga.

3) Kuadran ketiga, berisi pengeluaran yang tidak penting tetapi dilakukan secara rutin, seperti membeli kopi, makan diluar atau jajan.

4) Kuadran keempat adalah untuk pengeluaran yang tidak penting dan juga tidak rutin, seperti top-up game, beli tiket konser, dll.

Dengan cara ini, kita bisa lebih bijak dalam menata keuangan dan fokus pada hal-hal yang benar-benar penting.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun