Ketika mendengar kata "uang" apa yang pertama kali terlintas di pikiranmu? Sebagian besar dari kita mungkin membayangkan tumpukan uang tunai, rekening bank yang penuh, atau kehidupan mewah yang hanya bisa dicapai oleh para miliarder. Namun, buku "Ngomongin Uang" karya Glenn Ardi, penulis ini mengajak kita untuk melihat konsep kekayaan dengan cara yang sangat berbeda, yang mungkin belum pernah kita pikirkan sebelumnya. Buku ini bukan sekadar panduan tentang bagaimana menumpuk harta, melainkan bagaimana kita bisa mencapai hidup yang seimbang dan ideal sesuai dengan tujuan hidup masing-masing.
Buku ini menyajikan gagasan bahwa kekayaan tidak selalu diukur dari seberapa banyak uang yang kita miliki di rekening bank. Sebaliknya, kekayaan lebih pada kemampuan kita menjalani hidup yang kita impikan, hidup yang ideal menurut versi kita sendiri. Apa artinya? Kaya di sini adalah tentang memiliki keuangan yang cukup untuk mendukung tujuan hidup kita, tanpa harus menjadi miliarder atau jutawan. Besar kecilnya jumlah uang menjadi hal yang sangat subjektif, tergantung pada apa yang ingin kita capai dalam hidup. Setiap orang punya impian yang berbeda, dan buku ini menekankan bahwa tujuan finansial kita harus mencerminkan impian tersebut.
Untuk mencapai kondisi ideal ini, buku Ngomongin Uang mengajarkan bahwa langkah pertama adalah memastikan keuangan kita dalam kondisi sehat. Penulis memperkenalkan konsep piramida keuangan, yang bertujuan untuk membantu kita memahami bagaimana cara mencapai kestabilan finansial yang kokoh. Piramida ini berfungsi sebagai peta menuju kesehatan finansial, dimulai dari fondasi dasar hingga puncaknya, di mana kita bisa merasa aman dan nyaman dengan keuangan kita.
Salah satu hal yang menarik dari buku ini adalah pembahasannya tentang pentingnya mindset atau pola pikir tentang uang. Penulis menekankan bahwa mengelola keuangan bukan hanya tentang mencatat pengeluaran atau membuat rencana keuangan dengan detail. Lebih dari itu, buku ini menyoroti pentingnya melatih pikiran kita untuk memiliki kesabaran. Fokus yang diajarkan di sini adalah tentang mengarahkan perhatian pada tujuan jangka panjang daripada mencari kepuasan instan yang bersifat sementara. Hal ini mungkin terdengar klise, tapi dalam praktiknya, melatih diri untuk tidak tergoda oleh hal-hal kecil dalam jangka pendek sangat sulit. Buku ini membantu kita untuk lebih disiplin dalam meraih impian keuangan besar di masa depan.
Penulis juga memberikan beberapa strategi praktis untuk memulai perjalanan keuangan yang sehat. Salah satu strategi yang disarankan adalah mencatat pengeluaran harian, sehingga kita bisa memisahkan mana yang benar-benar penting dan mana yang hanya keinginan sesaat. Dengan mencatat pengeluaran ini, kita bisa lebih sadar akan kebiasaan kita dan mulai mengeliminasi hal-hal yang tidak relevan, sehingga kita bisa fokus pada hal-hal yang menjadi prioritas utama.
Untuk memudahkan pembaca dalam mengatur keuangan, pengeluaran di buku ini dibagi ke dalam 4 kuadran. Setiap kuadran membantu kita untuk lebih memahami di mana letak pengeluaran kita dan seberapa penting setiap pengeluaran tersebut.
1) Kuadran pertama adalah untuk pengeluaran yang penting dan rutin, seperti kebutuhan sehari-hari, beli bahan makanan, bayar listrik, air, dan transportasi.
2) Kuadran kedua, mencakup pengeluaran yang penting tapi tidak rutin, seperti perawatan kesehatan ke dokter atau  olahraga.
3) Kuadran ketiga, berisi pengeluaran yang tidak penting tetapi dilakukan secara rutin, seperti membeli kopi, makan diluar atau jajan.
4) Kuadran keempat adalah untuk pengeluaran yang tidak penting dan juga tidak rutin, seperti top-up game, beli tiket konser, dll.
Dengan cara ini, kita bisa lebih bijak dalam menata keuangan dan fokus pada hal-hal yang benar-benar penting.
Tidak hanya berbicara tentang pengeluaran sehari-hari, buku ini juga mengupas lebih dalam tentang fenomena sandwich generation, generasi yang terjepit antara harus mengurus orang tua sekaligus mendukung anak-anak mereka. Penulis memberikan pandangan yang jelas tentang siapa sandwich generation ini dan bagaimana mereka bisa berada dalam situasi tersebut. Lebih menariknya lagi, buku ini mengajak kita untuk berpikir apakah secara tidak sadar kita ikut membebani orang-orang di sekitar kita, mungkin secara finansial, tanpa kita sadari.
Bagi kamu yang merasa bagian dari sandwich generation, buku ini menawarkan solusi konkret untuk mengurangi pengeluaran yang tidak perlu. Selain itu, ada ajakan untuk melakukan refleksi diri, apakah kita menyebabkan atau memperparah beban bagi generasi sandwich di keluarga kita? Penulis menekankan pentingnya tanggung jawab finansial tidak hanya untuk diri kita sendiri, tetapi juga untuk kesejahteraan keluarga dan generasi mendatang.
Salah satu bagian paling informatif dari buku ini adalah bab yang membahas tentang investasi. Penulis tidak hanya memberikan daftar jenis investasi, tetapi juga menjelaskan secara detail mengenai risiko dari setiap investasi, mulai dari yang rendah hingga tinggi. Kelebihan dan kekurangannya dari setiap jenis investasi juga dibahas secara jelas sehingga pembaca bisa mengambil keputusan yang tepat berdasarkan situasi finansial mereka. Informasi ini sangat bermanfaat, terutama bagi kalian yang baru ingin memulai investasi namun masih bingung harus mulai dari mana.
Dari penjelasan di atas, jelas terlihat bahwa "Ngomongin Uang" bukan hanya sekadar buku tentang cara cepat kaya atau panduan praktis mengelola keuangan. Buku ini mengajak kita untuk berpikir lebih dalam tentang tujuan hidup dan bagaimana uang bisa menjadi alat yang membantu kita mencapainya, bukan sebagai tujuan akhir. Dengan gaya bahasa yang mudah dipahami, buku ini sangat cocok untuk siapa saja yang ingin memulai perjalanan keuangan mereka dari dasar yang sehat dan benar.
Buku ini realistis dan bisa diimplementasikan oleh berbagai kalangan, tidak peduli seberapa besar atau kecil penghasilan mereka. Oleh karena itu, bagi kamu yang ingin memperbaiki kondisi keuangan dan meraih impian hidup yang ideal, buku ini sangat direkomendasikan. Bukan hanya karena isinya yang padat akan informasi berharga, tetapi juga karena buku ini menyadarkan kita bahwa menjadi kaya bukanlah tentang menumpuk harta, melainkan tentang bagaimana kita bisa hidup dengan tenang dan bahagia sesuai dengan tujuan yang kita tetapkan sendiri.
Jika kalian sedang mencari buku yang bisa membuka pandanganmu tentang keuangan pribadi, "Ngomongin Uang" wajib masuk ke dalam daftar bacaanmu. Buku ini tidak hanya memberi inspirasi, tapi juga strategi praktis yang bisa langsung kamu terapkan. Jangan ragu untuk membelinya, karena ini bukan hanya sekadar buku, melainkan panduan hidup yang bisa membantumu mencapai kebebasan finansial tanpa harus jadi miliarder.
Penulis artikel : Iqball (Pesanln)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H