Mohon tunggu...
muhammad iqbal
muhammad iqbal Mohon Tunggu... -

karyawan perusahaan swasta == a simple one ==

Selanjutnya

Tutup

Puisi

suatu pagi ditempat ini

12 Juni 2011   03:22 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:36 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

pagi kembali mengambil alih peran dari malam
ditempat ini kabut adalah nafas pagi
selimut-selimut malam yang segera tersibak

suara burung-burung nada pengantar matahari
bersautan, bertautan, berirama, bersenyawa dengan angin yang membangunkan pepohonan dari tidur yang tenang
menyibakkan daun-daun dan ranting-ranting mereka agar segera terjaga
dan mengisyaratkan manusia tentang utara dan selatan, mengingatkan akan sisi timur dan barat

manusia-manusia masih menyembunyikan punggung-punggung mereka
tangan-tangan masih terlipat didepan dada-dada mereka
kabut selalu menghadiahkan dingini agar mereka terlambat menyambut mentari
terlambat menikmati pori-pori mereka diusap kehangatan
terlambat untuk memerankan skenario yang disediakan pemilik waktu

selalu ada pagi, selalu ada cerita
andai mengerti bahasa burung-burung itu
akan ada kisah-kisah indah di tiap-tiap pagi
kemudian bersama untuk berharmon1

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun