Mohon tunggu...
Iqbal Ubaidillah
Iqbal Ubaidillah Mohon Tunggu... Lainnya - pencapaian saya ytta

hobinya nungguin yg nggk pasti

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sejarah dan Pokok Ajaran Ahl Sunnah Pemikiran Khalaf Asy'ari dan Pemikiran Klahaf Maturidi, serta Dampak dalam Kehidupan Modern

2 Desember 2024   10:11 Diperbarui: 2 Desember 2024   10:37 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Ahl al-Sunnah wal Jama'ah adalah mazhab teologi Islam yang menjadi landasan keyakinan bagi mayoritas Muslim, yang berusaha memadukan antara pendekatan teks agama (wahyu) dengan peran akal dalam memahami Islam. Di dalam Ahl al-Sunnah terdapat dua aliran besar, yaitu Asy'ariyah dan Maturidiyah. 

Keduanya muncul dalam konteks menghadapi pemikiran-pemikiran lain yang berkembang pada masa itu, seperti Mu'tazilah, yang lebih mengedepankan rasionalitas dalam memahami ajaran Islam. Meski memiliki perbedaan pandangan dalam beberapa aspek, keduanya bersepakat dalam banyak hal mendasar dan berupaya menjaga moderasi dalam ajaran Islam.

Pemikiran Asy’ariyah didirikan oleh Abu al-Hasan al-Asy’ari yang menolak ekstremisme rasionalitas Mu'tazilah tetapi tetap membuka ruang bagi akal dalam memahami syariat. Asy'ariyah menggunakan pendekatan yang moderat dengan menekankan bahwa akal memiliki batas dalam memahami Tuhan dan wahyu. Sementara itu, Maturidiyah yang dipelopori oleh Abu Mansur al-Maturidi memiliki pendekatan yang sedikit berbeda. 

Aliran ini juga menentang ekstremisme rasionalitas, tetapi memberikan peran yang lebih besar bagi akal dalam memahami dan menjelaskan ajaran agama. Maturidiyah mengajarkan bahwa akal dapat memahami banyak aspek tentang Tuhan dan alam semesta tanpa harus bergantung sepenuhnya pada wahyu, selama akal tersebut masih berada dalam batas syariat. 

Maturidiyah cenderung lebih toleran dalam menerima peran akal yang aktif dalam berbagai aspek aqidah, sehingga aliran ini lebih akomodatif terhadap dialog antara agama dan ilmu pengetahuan.

Dampak pemikiran Asy’ariyah dan Maturidiyah dalam kehidupan modern sangat signifikan, terutama dalam konteks menjawab tantangan zaman yang terus berkembang. Kedua pemikiran ini telah menjadi pijakan bagi umat Islam dalam menanggapi berbagai persoalan sosial, budaya, dan intelektual. 

Pendekatan mereka yang moderat membuat umat Islam lebih mudah beradaptasi dengan perkembangan global, seperti dalam hal pendidikan, sains, teknologi, dan hubungan antarumat beragama. Kedua aliran ini turut membangun sikap toleransi, fleksibilitas, dan keterbukaan dalam beragama, sehingga mampu menghindarkan umat Islam dari sikap fanatisme atau ekstremisme yang kaku.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun