Paradoks AI terletak pada kemampuannya untuk menyelamatkan nyawa sekaligus membawa risiko baru. Untuk menciptakan ekosistem medis yang efisien dan manusiawi, diperlukan upaya kolaboratif antara dokter, insinyur teknologi, dan pembuat kebijakan. Dengan demikian, AI dapat menjadi solusi yang membawa manfaat maksimal tanpa mengorbankan nilai-nilai kemanusiaan.
Referensi
Zeltzer, D., Herzog, L., Pickman, Y., Steuerman, Y., Ber, R. I., Kugler, Z., Shaul, R., & Ebbert, J. O. (2023). Diagnostic accuracy of artificial intelligence in virtual primary care. Mayo Clinic Proceedings Digital Health, 1(4), 480--489. https://doi.org/10.1016/j.mcpdig.2023.08.002Â
NIH IRP (Intramural Research Program at the National Institutes of Health). (2024, April 24). NIH SciBites: Using AI to diagnose Rare Diseases [Video]. YouTube. https://www.youtube.com/watch?v=QCbmsymPF90Â
Sky News. (2024, September 11). New AI technology "can detect over 1,000 diseases before diagnosis" say researchers [Video]. YouTube. https://www.youtube.com/watch?v=P5jTcEWhJMcÂ
AI. (n.d.-b). https://bepartofresearch.nihr.ac.uk/articles/artificial-intelligence/Â
Umapathy, V. R., B, S. R., Raj, R. D. S., Yadav, S., Munavarah, S. A., Anandapandian, P. A., Mary, A. V., Padmavathy, K., & R, A. (2023). Perspective of Artificial Intelligence in Disease diagnosis: A review of current and future endeavours in the medical field. Cureus. https://doi.org/10.7759/cureus.45684Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H