Mohon tunggu...
Iqbal Firmansyah
Iqbal Firmansyah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Hanya Penulis

Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang, Program Studi Ekonomi Pembanguan, Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Biodesel Kelapa Sawit Atasi Pembangunan Ekonomi di Indonesia

12 November 2022   11:09 Diperbarui: 12 November 2022   11:22 476
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Biodesel Sebagai Peluang dan Potensi Besar Minyak Kelapa Sawit

 

Indonesia mampu memproduksi 41% dari total minyak nabati di dunia, dan komoditas kelapa sawit sendiri jauh lebih unggul dibandingkan komoditas pesaing minyak nabati lainnya karena memiliki hasil produksi lebih tinggi dengan menggunakan lahan yang lebih sedikit dibandingkan negara produksi sawit lainya.

Ditengah tantangan global pasca pandemic covid-19 kemarin, Pemerintah telah memandang tantangan tersebut sebagai peluang. Pada sektor energi, untuk menjaga daya beli masyarakat, Pemerintah juga berupaya menjaga ketersediaan energi tetap ada dengan harga yang terjangkau sehingga selama 3 (tiga) tahun program replanting kelapa sawit untuk menjaga cashflow agar masyarakat lebih sejahtera.

Pemerintah juga mengungkapkan bahwa negara kita berbeda dengan negara-negara lain pada tahun 2022--2024, negara di kawasan Asean diproyeksikan tidak akan mengalami resesi tetapi menikmati pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi atau booming economic disertai dengan tingkat inflasi yang relatif moderat tidak seperti biasanya.

Kondisi tersebut memungkinkan peningkatan konsumsi minyak sawit di kawasan ini melalui ekspansi domestik dan untuk substitusi bahan bakar fosil maupun petrokimia yang semakin mahal secara global. Karena kenaikan harga minyak mentah pada tahun 2022-2025 menyebabkan produk turunan seperti petrokimia menjadi semakin mahal harganya.

Oleh karena itu, Pemerintah memberikan sebuah upaya dan solusi sekaligus peluang emas substitusi bahan bakar fosil dengan biodiesel sawit, green fuel, dan petrokimia dengan oleokimia berbasis sawit merupakan strategi yang ampuh yang akan membuat industri sawit lebih eksis dan berkemajuan di tengah krisis industry minyak dunai. Dan pada tahun ini, Indonesia masih menerapkan B30. Dengan Harga Indeks Pasar (HIP) Biodiesel lebih rendah daripada HIP Solar pada sebelumnya.

Jadi untuk mengatasi kenaikan harga minyak goreng yang dipicu oleh kenaikan biaya produksi, Menko Airlangga mengatakan bahwa strategi dan peluang yang dapat diterapkan yakni dengan mengganti sebagian minyak goreng dengan minyak goreng merah (biodesel).

Indonesia memiliki prevalensi stunting yang tinggi dengan 7,5 juta anak di bawah 5 tahun (32%) mengalami stunting. Minyak Goreng Merah dapat menjadi solusi pemenuhan kebutuhan minyak goreng dalam negeri sebagai jenis minyak nabati baru berbasis pengolahan alami yang lebih bergizi sekaligus mengembangkan usaha kelapa sawit rakyat.

Dengan  adanya penemuan baru dan penelitian yang terus dilakukan, tanaman kelapa sawit dapat digunakan sebagai  bahan baku pengganti minyak solar dalam bentuk Biodiesel. Tanaman Kelapa Sawit  diindonesia harus dijadiakan sebagai bahan baku  biodiesel sebagai pengganti minyak solar. Karena kelapa sawit memiliki potensi yang digunakan untuk sumber energi  baru dan terbarukan yang  berkelanjutan  dan   bukan hanya digunakan sebagai bahan baku untuk membuat minyak goreng saja.

Dengan adanya Kebijakan dari pemerintah bahwa minyak kelapa sawit dapat dijadikan sebagai bahan baku biodiesel karena mampu sangat efektif memperbaiki atau memulihkan ketersediaan minyak mentah. Semakin banyak kelapa sawit digunakan semakin bertambah minyak metah yang ada diindonesia. Dan semoga kebijakan dan peluang yang digunakan negara kita terus dilakukan dan kelapa sawit dapat digunakan sebagai sumber energi terbarukan yang dijadikan sebagai bahan baku biodiesel di Indonesia untuk pembangunan ekonomi berkemajuan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun