Mohon tunggu...
Iqbal Firmansyah
Iqbal Firmansyah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Hanya Penulis

Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang, Program Studi Ekonomi Pembanguan, Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kondisi Ekonomi Masyarakat di Bulan Ramadhan dan Pandemi Covid-19

17 April 2021   05:31 Diperbarui: 17 April 2021   05:32 376
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kondisi ekonomi di Bulan Ramadhan dan Pandemi Covid-19 telah memberikan dampak paling positif dalam menodorong aktivitas ekonomi secara umum. Bahkan momen ini memiliki manfaat yang sangat signifikan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi melalui konsumsi masyarakat yang meningkat. Pada tahun 2018 kemarin, momen lebaran mampu mendongkrak permintaan terhadap barang konsumsi naik hingga 9.6%. Permintaan yang tinggi ini tidak hanya terjadi di pasar modern, namun juga terjadi di pasar-pasar tradisional.

     Dalam Pertumbuhan ekonomi, permintaan barang yang melonjak naik ini tentu saja akan mendorong kenaikan harga secara signifikan. Oleh karena itu tidak heran jika dalam sejarah ekonomi Indonesia, kenaikan inflasi belum pernah negatif ketika momen Ramadhan. Bahkan ketika Indonesia mengalami krisis ekonomi dan moneter pada tahun 1997-1998, yang diikuti dengan pendapatan nasional yang menurun bahkan merosot, namun permintaan terhadap barang-barang konsumsi meningkat tajam.

     Mengingat adanya pandemi covid-19 pada saat bulan ramadhan ini maka salah satu ancaman yang harus diantisipasi di saat ini yaitu hadirnya para spekulan, khususnya spekulan yang berusaha memanfaatkan keadaan untuk memainkan harga bahan makanan. Hal ini dilakukan dengan penimbunan ketersediaan bahan pangan agar harga barang meningkat.

    Saat ini, mayoritas masyarakat bergerak dan bekerja pada sektor informal. Selain itu, UMKM juga turut menyumbang 99,7 % dari total lapangan pekerjaan. Namun, disisi lain masih banyak dari UMKM yang belum memiliki akses internet yang maksimal. Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) telah menyampaikan hasil survei bahwa internet telah diakses oleh 62,8 persen dari total 264,17 juta penduduk Indonesia. Meskipun mengalami peningkatan per tahunnya, tentu persentase yang belum mendapatkan akses masih cukup besar. Sehingga, secara ekonomi kondisi ini sangat seimbang khsusnya bagi ketenagkerjaan dan pendapatannya.

     Selanjutnya, dengan jumlah dan nilai transaksi yang meningkat di momen Ramadhan dan pandemi ini maka kondisi ekonomi akan seimbang pada permintaan atas jumlah yang beredar, yang dalam hal ini menjadikan Bank Indonesia untuk menjaga stabilitas dalam sistem pembayaran.

     Terakhir, dengan meningkatnya permintaan masyarakat di momen Ramadhan dan pandemi ini maka akan berpengaruh di pasar tradisional, pasar modern dan pasar informal akan semakin meningkat. Dalam hal ini akan muncul pemain-pemain baru musiman, yang ikut menikmati profit atau pendapatan di momen Ramadhan dan pandemi dalam berbagai sektor, diantaranya: kuliner, kerajinan tangan seperti masker dan alat alat kesehatan lainya.

     Dalam mengantisipasi tantangan dan ancaman disaat pandemi ini maka kebijakan pemerintah harus lebih ditingkatkan khususnya dalam mengantisipasi permintaan yang melonjak dan tingginya harga bahan pangan. Oleh karena itu, ada beberapa pos strategis yang harus dijaga, antara lain, tata niaga pangan, logistik (pengiriman barang), transportasi manusia dan sistem pembayaran.

    Di tahun ini mengalami tren ekonomi digital yang terjadi di berbagai sektor, seperti halnya transportasi dengan hadirnya Ojek Online, perdagangan (e-commerce), keuangan (financial technology) dan pelayanan sesuai permintaan (on-demand service). Inovasi dalam ekonomi digital ini tentu akan mempengaruhi shaping atau model preferensi masyarakat dalam berbelanja di bulan ramadhan ini.

     Pelaku bisnis musiman harus melihat potensi dan mengatur strategi marketing di era digital. Tentu saja, permintaan di momen Ramadhan dan pandemi ini akan terus meningkat, namun cara masyarakat berbelanja akan berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya.

     Pada kondisi Pandemi saat ini Pemerintah harus bisa menghadapi ancaman kenaikan harga bahan pangan dan ketersediannya. Oleh karena itu pemerintah perlu melakukan pengecekan terhadap gudang-gudang para pengepul, dan melakukan operasi pasar terkait dengan hal ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun