Mohon tunggu...
Iqbal Fiqry
Iqbal Fiqry Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Biasa

Saya adalah Seorang Mahasiswa di Salah Satu Universitas Swasta di Kota Tangerang yang mengambil Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Selain sebagai mahasiswa aktif, saya juga turut ikut terjun dalam Organisasi Kampus. Saya mengikuti Unit Kegiatan Mahasiswa Pers Kampus serta saya Aktif dalam Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (BEM FISIP)

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Evaluasi "Oknum" Ormas: Inkonsistensi Moralitas dalam Tabir Konstitusi

22 November 2021   19:10 Diperbarui: 22 November 2021   19:34 342
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: Haluan Lampung

Memang, terdapat banyak faktor yang mengakibatkan Hal -- hal diatas, diantaranya dalam Kasus Kekerasan antar Ormas. Tentu terdapat perbedaan Pandangan ataupun Kepentingan antara ormas satu dengan lainnya yang dapat menjadi Faktor utama. Gould (1999) dalam bukunya Collective Violence and Group Solidarity: Evidence from a Feuding Society memaparkan bahwa Interaksi antar Kelompok justru dapat menimbulkan Konflik. 

Konflik inilah yang jika tidak dapat di kemas, tentu akan menimbulkan Dampak negative. Sehingga saat ini terdapat beberapa ormas yang kemudian secara tidak langsung bertransformasi menjadi Kelompok Kekerasan yang berlindung dalam Tabir Konstitusi. Studi yang Gatot Eddy Pramono (2015) tentang Studi Kekerasan Ormas di Jakarta bahkan menyebutkan bahwa Ormas memiliki Potensi untuk berubah menjadi Organized Crime.

Dari rentetan Catatan Buruk ini tentulah Pemerintah serta Aparat melakukan tindakan tegas, bagi Para "Oknum" ormas sesuai dengan UU yang berlaku dan tidak seakan Menutup mata terkait Akar yang harus dicabut jika memang tidak sesuai dengan Tujuan serta Fungsi dari Ormas yang telah diatur dalam UU juga melakukan Evaluasi terhadap Permasalahan yang sudah terjadi sekian lama seperti ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun