Mohon tunggu...
M. Iqbal Fardian
M. Iqbal Fardian Mohon Tunggu... Ilmuwan - Life Time Learner

Penulis adalah seorang pendidik di sebuah sekolah swasta kecil di Glenmore, Banyuwangi. Seorang pembelajar yang tak pernah selesai untuk terus belajar. Saat ini penulis sedang menempuh Pendidikan di Program S3 Ilmu Ekonomi Universitas Jember

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Glenmore dan Kultur Pendalungan yang unik

31 Desember 2018   09:12 Diperbarui: 31 Desember 2018   10:08 223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masyarakat Glenmore adalah masyarakat yang berada dalam posisi transisi dalam pola social budayanya. Masyarakat Transisi adalah masyarakat yang memiliki kultur campuran antara dua budaya dominan yang ada. Etika sosial, seperti tata krama, sopan santun, atau budi pekerti orang pandalungan berakar pada nilai-nilai yang diusung dari dua kebudayaan yang mewarnainya, yakni kebudayaan Jawa dan Kebudayaan Madura. Mereka yang berada di wilayah dominan Madura,  cenderung memiliki karakteristik kultur transisi antaraJawa-Madura tetapi karena mereka tinggal di wilayah yang dominan Madura maka pengaruh adat istiadat, budi pekerti, kultur Madura relative sangat kuat. Karakteristik tersebut tampak pada cara mereka berkomunikasi, yaitu menggunakan bahasa Jawa campur Madura, akan tetapi perbendaharaan bahasa dan logat Madura sangat tampak lebih dominan dibanding Jawa. Kondisi demikian, mau tidak mau membawa pengaruh terhadap sikap dan perilaku sopan-santun, tatak rama, dalam pergaulan sehari-hari. Etnis Madura yang bertempat tinggal di wilayah perkebuandan non perkebunan juga memiliki pola komunikasi yang berbeda, meskipun keduanya menggunakan bahasa Madura akan tetapi masyarakat wilayah perkebunan memiliki corak komunikasi yang lebih kasar dibanding dengan etnis Madura yang tinggal di wilayah perkotaan.

Sebaliknya mereka yang berada di wilayah dominan Jawa,  cenderung memiliki karakteristik kultur transisi Jawa-Madura, tetapi pengaruh kultur lingkungan yang dominan Jawa, mengakibatkan adat istiadat dan budi pekerti kulturJawa relative sangat kuat membentuk perilakunya. Hal demikian sangat tampak dalam cara mereka berkomunikasi ,yaitu menggunakan bahasa Jawa campur Madura tetapi perbendaharaan bahasa dan logat Jawa sangat kuat.

Secara umum penduduk Glenmore yang beretnis Madura mendiami wilayah Desa Sepanjang (wilayah Pasar Glenmore), Tulungrejo, Tegalharjo, Karangharjo dan Margomulyo (Perkebunan Glenmore).Sementara itu masyarakat Jawa banyak mendiami wilayah Desa Sepanjang (Megelenan, Mediunan), Desa Sumbergondo, Desa Bumiharjo, Desa Karangharjo (Krajan).

Selain etnis Jawadan Madura, wilayah Kecamatan Glenmore juga didiami etnis China dan Arab yang tinggal disekitar pusat ekonomi di wilayah Pasar Glenmore dan Desa Karangharjo. Karena kedua etnis tersebut menguasai sector perdagangan di Glenmore, karakter unik juga ditunjukkan kedua etnis tersebut. Tinggal didaerah percampuran berbagai macam budaya seperti di Glenmore membuat etnis China dan Arab juga menguasai Bahasa Madura dan Bahasa Jawa dengan cukup baik, meskipun kedua etnis tersebut cenderung lebih ekslusif disbanding etnis Madura dan Jawa yang telah bisa berakulturasi melalui jalur perkawinan, sementara itu etnis  China dan Arab  cenderung untuk hanya melakukan perkawinan dengan sesame etnisnya.

M.Iqbal Fardian ( Mahasiswa S3 Ilmu Ekonomi Universitas Jember )

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun