Mohon tunggu...
iqbal fadli muhammad
iqbal fadli muhammad Mohon Tunggu... proletar -

peneliti & digital nomad

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Ratusan Pramuka Disabilitas Ikuti Jambore Nasional, Bagaimana Tantangannya?

20 Agustus 2016   14:59 Diperbarui: 21 Agustus 2016   13:36 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi kwarnas gerakan pramuka

Semarak Jambore nasional 2016 yang berlangsung selama 7 hari di bumi perkemahan Cibubur berlangsung begitu meriah. Ajang yang diikuti oleh 25.000 peserta, diikuti pula oleh 572 Pramuka berkebutuhan khusus. Bahkan beberapa provinsi mengirimkan utusan untuk Pramuka berkebutuhan khusus di antaranya Sumatera Barat, Jawa Tengah dan Jawa Barat. Seperti kabupaten Dharmasraya Sumatera barat yang mengirim 32 Pramuka kebutuhan khusus sedangkan untuk kwartir daerah Jawa Barat 23 Pramuka.

dokumentasi kwarnas gerakan pramuka
dokumentasi kwarnas gerakan pramuka
Hal menarik dari salah satu Pramuka berkebutuhan khusus adalah tempat bumi perkemahan CIbubur amat sangat luas dan masih didominasi jalan yang lumayan becek jika terjadi hujan. Salah satu peserta asal jawa Tengah yang bernama Titin amat mengungkapkan bahwa dia begitu senang mengikuti acara Jamnas 2016 ini dikarenakan banyak mendapatkan teman baru. Walaupun ajang Jambore semacam ini bukan acara yang pertama kali Titin ikuti, tetapi antusiasnya untuk mengikuti setiap kegiatan tidak pudar. Alasan lainnya dalam kegiatan Jamnas 2016, anak-anak Pramuka tidak pernah membeda-bedakan antara Pramuka yang berkebutuhan khusus dengan Pramuka lainnya.

Dokumentasi kwarnas gerakan pramuka
Dokumentasi kwarnas gerakan pramuka
Namun Pramuka berkebutuhan khusus dalam mengikuti jamnas 2016 ini bukan tanpa kendala. Tantangan terbesar sejatinya datang dari para pembina Pramuka. Menurut Yiyin salah satu pembina Titin menegaskan bahwa, “Sikap individu dan tertutup dari setiap anak Pramuka berkebutuhan khusus menjadi tantangan utama. Ditambah lagi harus menjaga mood-nya setiap waktu.”

Dokumentasi kwarnas gerakan pramuka
Dokumentasi kwarnas gerakan pramuka
Adapun untuk persiapan Jamboree Nasional adalah harus berlatih selama kurang lebih 2 bulan dengan intensitas waktu 2 minggu sekali. Materi seperti tali menali, memasak dengan kompor portabel hingga memasang tenda menjadi materi pokok serta persiapan barang-barang yang mendukung. Perlunya dukungan penuh dari para orang tua sejatinya menjadi poros utama semangat bagi para Pramuka berkebutuhan khusus. 

Bahkan ketika malam pertunjukan Jambore Nasional 2016, di bumi perkemahan CIbubur juga sempat digemparkan oleh Pramuka berkebutuhan khusus yang berasal dari kontingen kwarda Riau berupa tarian Lencang Kuning. Di akhir penampilan, gemuruh tepukan tangan pun membahana dari seluruh peserta atas sajian tarian tersebut. Semoga Pramuka sungguh bisa menjadi wadah bagi Pramuka berkebutuhan khusus.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun