Mohon tunggu...
iqbal fadli muhammad
iqbal fadli muhammad Mohon Tunggu... proletar -

peneliti & digital nomad

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Artikel Utama

THR Rp10.000 buat Santri Gontor, Ketika Manusia Berucap Syukur

29 Juni 2016   22:38 Diperbarui: 30 Juni 2016   20:11 300
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hanya tangis bahagia serta menjadi kenangan bahwa bukti pernah mukim dan merasakan lebaran di gontor.  Usai perkumpulan tersebut tranding topic adalah ingin diapakan 2 uang @ Rp 5.000 ? memang jika dianalogikan begitu kecil nilai yang terkandung namun maknalah yang berbicara. Alhasil banyak santri tidak menggunakan uang itu untuk jajan namun diabadikan dengan di laminating bahkan di muat dalam figura seakan menandakan bahwa akan menjadi kenangan. 

Rasa syukur yang mendalam adalah modal kuat. Betapa tidak jika ditarik ke masa sekarang uang dengan nominal Rp 10.000 rasanya tidak berguna serta sangat kurang sekali. Hal lain adalah uang tersebut adalah pemberian Kyai Pimpinan Pondok yang notabenenya adalah guru para santri. 

Di mana pada umumnya santri seharusnya memberikan hadiah kepada Kyai nya namun kala itu sebaliknya yaitu Kyai memberikan hadiah untuk santrinya. Momentum itulah yang menjadi filosofi THR Lebaran bagi para santri Gontor.

Hal ini justru berbanding terbalik ketika banyak orang mendapatkan gaji ke 13 hingga gaji ke 14 namun seketika habis dan merasa kurang sekali. Solusinya adalah syukuri apa yang ada dan janganlah berlebih-lebihan serta buatlah perencanaan karena pada tabiatnya manusia adalah mahluk yang tergesa-gesa (Quran surat Taubah 37). Pada akhirnya maknai hidup ini dengan syukur dan rencanakan untuk hidup yang lebih baik. Thanks Gontor

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun