Mohon tunggu...
Muhammad Iqbal Effendi
Muhammad Iqbal Effendi Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA - 20107030137

HAI

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tetap Bertahannya Bisnis Angkringan di Masa Pandemi

30 Juni 2021   20:37 Diperbarui: 30 Juni 2021   20:39 798
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pandemi Covid-19 sudah memberikan dampak yang sangat besar kepada masyarakat Indonesia dan bahkan masyarakat di dunia, terutama di sektor perekonomian UMKM. Pada masa sekarang lingkup gerak masyarakat merasa sangat terbatasi dengan adanya Covid-19 ini. Berbagai macam sektor bisnis UMKM sangat merasakan dampak ganasnya virus yang muncul diawal tahun 2020 ini, salah satunya bisnis UMKM yang merasakan dampaknya adalah bisnis angkringan.

Bicara tentang usaha angkringan, angkringan adalah sebuah gerobak dorong untuk menjual berbagai makanan atau minuman yang tempatnya berada dipinggir jalan. Di daerah Jawa Tengah, angkringan atau yang lebih dikenal sebagai wedangan dapat anda temukan dimana saja dan kapan saja. Pada malam hari angkringan lebih banyak anda temui dipinggiran jalan kota karena rata-rata angkringan buka pada waktu malam hari. Tetapi jangan salah, angkringan juga banyak ditemui pada waktu siang hari hanya saja yang berjualan tidak sebanyak pada malam hari.

Angkringan Wongbing Kafe Coboy, ya itulah nama angkringan yang berada di daerah Kota Barat yang lebih tepatnya berada di Jalan Kenanga Kota Barat. Angkringan ini sudah berdiri sudah bertahun-tahun yang lalu, sejak SMP saya sudah menemukan angkringan ini telah ramai dengan pelanggan-pelanggan yang sudah mengenal nama angkringan Wongbing ini.

Pemilik angkringan yang bernama Om Yus menjelaskan bahwa dia sudah menjalani bisnis angkringan ini sudah lama. Ia menuturkan jika dia suka dengan bisnis angkringan ini, alasan dia membuka angkringan karena tidak terlalu rumit dan mudah untuk mengelolanya.

Wongbing Kafe Coboy yang berada di Kota Barat ini buka dari pukul 09.00 hingga 23.00 . Di angkringan, Om Yus berjaga dari jam 09.00 hingga jam 16.00 dan sisa berjaganya dilanjutkan oleh salah satu anaknya yaitu Mas Guntur. "Dulu saya bekerja sebagai pegawai bank, hingga saya keluar dan berlanjut untuk berjualan angkringan ini." Ujar Om Yus saat saya berbincang pada Sabtu (26/6/2021) lalu.

Selama masa pandemi dan ketatnya protokol kesehatan yang sedang berlangsung saat ini, Om Yus tetap membuka usaha angkringan nya ini. Karena hanya ini sumber penghasilan yang didapatkan olehnya dan hasil yang didapatkan dari hasil berjualan angkringan ini sangat lumayan untuk menghidupi keluarganya. Dalam masa pandemi seperti sekaang ini memang serba sulit untuk bertahan menghidupi keluarga. "Di masa pandemi virus covid-19 seperti ini saya tetap membuka angkringan untuk bisa menghidupi keluarga saya yang sedang menunggu dirumah." Kata Om Yus.

Beberapa dari masalah yang dihadapi oleh pemilik angkringan ini dapat diperkecil dengan memiliki beberapa tips dan cara ketika berjualan ditengah masa pandemi ini, berikut adalah tips dan cara menurut Om Yus adalah sebagai berikut :

  • Menjual makanan dan minuman dengan harga yang relatif murah, karena salah satu ciri khas angkringan atau wedangan adalah harga yang relatif lebih murah dibandingkan dengan kafe-kafe diluar sana. Dengan harga murah akan lebih menarik pelanggan yang akan datang membeli makanan dan minuman kita.
  • Timbulkan ciri khas angkringan atau wedangan yang berada di Jawa Tengah dan lebih tepatnya di Solo, ciri khas tersebut adalah menggunakan gerobak dorong kayu dan meja yang penuh dengan menu jajanan-jajanan khas.
  • Menu makanan, jajanan dan minuman yang beragam, angkringan Wongbing Kafe Coboy ini sangat identik dengan makanan, jajanan dan minuman yang sangat banyak dan macam-macam. Mulai dari nasi kucing (nasi bungkus), sate apus, sate keong dan berbagai macam gorengan.
  • Ramah terhadap pembeli, tips dan cara yang satu ini adalah cara yang terpenting dalam menarik perhatian pembeli. Om Yus adalah salah satu pemilik angkringan yang sangat ramah terhadap pembeli, oleh karena itu di angkringan ini sering dijadikan tempat nongkrong oleh para pembeli.

Diatas itu adalah tips dan cara yang dilakukan oleh Om Yus agar angkringan nya ini selalu ramai akan pembeli. "Diawal masa pandemi angkringan saya sempat tutup beberapa hari karena di himbau untuk tetap dirumah saja, karena virus covid-19 yang sedang terjadi. Tetapi setelah saya bisa membuka angkringan saya kembali, saya langsung menerapkan tips dan cara saya itu untuk menarik pembeli di angkringan saya." Kata Om Yus.

dokpri.
dokpri.

Om Yus tidak berhenti dengan beberapa tips dan cara tersebut, ia selalu memiliki cara untuk lebih signifikan agar usaha angkringan nya tersebut ramai pembeli. Salah satu cara alternatif yang dilakukan olehnya adalah dengan memasang Wifi untuk angkringan nya tersebut, ia juga menjual rokok eceran sehingga untuk para perokok tidak perlu khawatir mencari roko eceran.

Om Yus menuturkan omset yang diterima dari sebelum dan sesudah pandemi sangatlah berbeda jauh dan turun drastis. "Penghasilan sehari yang saya dapatkan dari sebelum dan sesudah pandemi sangat jauh mas, apalagi ketika saya buka angkringan saat awal pandemi dulu. Dulu ketika awal pandemi, boro-boro laris manis dapat pembeli aja udah seneng." Tutur Om Yus. Lantas saya bertanya sedikit tentang penghasilan sekarang ini di angkringan, Om Yus dalam satu hari dan jika dikira-kira kan mendapat kurang lebih Rp. 500.000. Jika diasumsikan dalam satu bulan maka 500.000 x 30 = Rp. 15.000.000. Penghasilan ini sangatlah berbanding jauh ketika diawal masa pandemi.

Total tersebut masih sebagai hasil kotor, tetapi jika dapat dikekola dengan baik oleh pemilik angkringan ini dapat menjadi rezeki yang cukup untuk kehidupan sehari-hari. "Dengan hasil Rp.15.000.000 dalam satu bulan tersebut (hasil kotor) saya masih bisa dan dapat menyekolahkan anak-anak saya yang ada dirumah sekarang ini. Bahkan jika hasil kotor itu sudah menjadi hasil bersih, maka penghasilan bulanan saya lebih banyak berjualan angkringan dibandingkan ketika saya bekerja di bank."

Pemilik Wongbing Kafe Koboy ini sangat menikmati dan bersyukur atas hasil kerja kerasnya selama membuka bisnis angkringan ini. Dengan pandemi ini kita bisa lebih mengerti arti sebuah kehidupan, arti sebuah perjuangan dan yang terpenting adalah jangan mudah menyerah dalam berbagai keadaan yang sedang kita alami. Itulah sedikit "wejangan" dari Om Yus untuk saya, bahkan bisa menjadi motivasi bagi kita semua.

dokpri.
dokpri.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun