Mohon tunggu...
Muhammad Iqbal Effendi
Muhammad Iqbal Effendi Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA - 20107030137

HAI

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Apa yang Terjadi dengan Philippe Coutinho?

26 Juni 2021   16:48 Diperbarui: 27 Juni 2021   00:40 894
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

10/10 untuk Liverpool. Nama Coutinho yang cukup terkenal di Spanyol tidak cukup untuk meyakinkan Inter dan klub memutuskan untuk menguangkan pemain berusa 21 tahun itu dengan transfer 8,5 juta euro ke Liverpool pada jauari 2003. 

Liverpool mengintai dan akhirnya menandatangani Coutinho mengikuti rekomendasi oleh mantan manajer Liverpool yakni Rafa Banitez yang menggambarkan pemain Brasil tersebut sebagai "kelas dunia." Meskipun ia memiliki awal yang baik di Inggris, Coutinho memulai musim keduanya dengan Liverpool saat ia membentuk kolaborasi yang kuat dengan Luis Suarez dan Daniel Sturridge, yang hampir memenangkan gelar liga Premier pertama klub pada tahun 2014. 

Rekor transfer klub untuk mendatangkan Philippe Coutinho memanglah fantastis dan memecahkan rekor transfer termahal klub saat itu. Meskipun ia tidak berhasil dan tidak dapat memenangkan trofi apapun selama enam tahun bersama Liverpool., penampilan individu pemain Brasil itu menarik perhatian dari pihak Barcelona FC. Raksasa Spanyol itu mengajukan tawaran sebesar 72 juta euro pada Agustus 2017, mendorong Coutinho untuk mengajukan transfer melalui email.

Meskipun tawaran itu ditolak, tidak dapat dihindari bahwa dia akan pergi setelah hanya 20 penampilan musim itu. Dibebani uang tunai dari penjualan Neymar ke PSG, Coutinho akhirnya pindah ke Barcelona pada 2018 sebagai pemain termahal kedua di dunia.

Meskipun dua gelar LaLiga dalam dua musim, Coutinho tidak pernah mendapat tekanan yang besar dibandingkan dengan harganya yang bisa dikatakan fantastis. Meskipun pemain Brasil tersebut berhasil mencetak 20 gol dan 12 assist dalam 65 penampilan untuk klub, para penggemar mengkritik penampilannya yang kurang maksimal dan mengecewakan karena ia gagal mengisi sepatu favorit penggemar Andres Iniesta.

Pada Agustus 2019, ia kemudia dipinjamkan ke Bayern Munich dengan biaya 8,5 juta euro dengan opsi transfer permanen sebesar 120 juta euro. Penampilan awalnya untuk klub Bayern Munich itu luar biasa karena manajer saat itu Niko Kovac bahkan menyatakan bahwa kesepakatan permanen untuk Coutinho akan menjadi prioritas utama dimusim panas mendatang.

Tetapi saat ia merasa karirnya sudah kembali ke jalurnya, penampilannya pun mulai menurun dan akhirnya dia kehilangan tempat sebahai pahlawan kampung halaman Thomas Muller. Meski Coutinho mampu menuntaskan treble bersejarah bersama Bayern pada tahun 2019, ia tak pernah menjadi sosok instrumental di tim dan diizinkan untuk kembali ke Barcelona.

Coutinho kembali ke Barcelona dengan pelatih baru yaitu Ronald Koeman akan tetapi karena mengalami cedera parah pada 29 Desember 2020 lalu dan dia harus absen selama sisa musim ini. Selain itu, Blaugrana masih memiliki sisa 40 juta euro dalam pembayaran angsuran ke Liverpool juntuk transfer awal dua tahun lalu dan sangat mencari cara untuk menutup kerugian mereka. Pada usia 29 tahun sekarang, Coutinho mungkin telah meninggalkan tahun-tahun terbaiknya. Tapi setidaknya dia masih mendapatkan gaji sebesar 250.000 euro dalam satu minggu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun