Apabila semua partai politik bergabung ke kubu pemerintah hanya demi kursi menteri, maka Indonesia tidak akan pernah punya oposan yang kuat dan gigih membangun negeri.
Pemerintah seharusnya sadar akan kebutuhan oposan yang kuat. Karena ketika pemerintah merangkul semua partai yang ada untuk bergabung ke pemerintah dengan diiming-imingi kursi menteri, ini sama saja dengan 'mengebiri' demokrasi kita.
Tulisan ini bukan ingin menakut-nakuti. Penulis memiliki pandangan bahwa ketika sebuah kelompok memiliki kekuasaan yang absolut, tanpa ada alat kontrol di sampingnya, maka kecenderungan untuk bersikap 'absolut' pun akan hadir pula.
Kita tetap bisa membangun negeri dengan bersikap sebagai oposisi. Lontarkan kritik tajam yang konstruktif dan solutif, maka peran oposisi akan 'lebih berguna' di negeri ini.Â
Sebuah negara demokratis butuh oposisi yang siap menjadikan check and balances system di negeri ini berjalan dengan baik. Indonesia butuh 'setan penyelamat'.
Indonesia butuh oposisi yang kuat dan siap menggebrak. Bukan hanya oposisi yang melontarkan kata-kata kasar dan menjatuhkan pemerintahan. Berikan pernyataan 'pujian dan dukungan' apabila pemerintah berhasil dalam kebijakannya.Â
Akan tetapi, harus tetap menjadi oposan. Bukan malah berputar haluan ke inkumben demi kursi menteri semata. Membangun negara bukan hanya pemerintah yang cakap, tetapi oposisi yang cerdas pula. Demi cita-cita Indonesia Hebat. Demi Indonesia yang lebih bermartabat. Indonesia butuh oposisi yang lebih kuat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H